dunia milenial

Friday, December 30, 2022

Tugas PENGANTAR REKAYASA INFRASTRUKTUR DAN LINGKUNGAN “PENGELOLAAN AIR LIMBAH” PROGRAM STUDI REKAYASA INFRASTRUKTUR DAN LINGKUNGAN JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2022 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i DAFTAR ISI ii BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Rumusan Masalah 2 1.3. Tujuan Penulisan 2 BAB II. PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Air Limbah 3 2.2. Jenis-Jenis Air Limbah 4 2.3. Pengolahan Air Limbah 5 BAB III. PENUTUP 3.1. Kesimpulan 9 3.2. Saran 10 DAFTAR PUSTAKA 11 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lingkungan yang sehat hanya dapat dicapai dengan lingkungan pemukiman yang sehat. Terwujudnya suatu kondisi lingkungan yang baik dan sehat salah satunya dapat dilihat dari pengelolaan lingkungan yang baik. Pencemaran lingkungan akibat perindustrian maupun rumah tangga sangat merugikan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dampak negatif air limbah bagi manusia dan lingkungannya diantaranya dampak bagi Kesehatan itu sendiri sebagai pelaku dari pencemaran lingkungan akibat air limbah. Adanya perkembangan penduduk yang semakin meningkat, pencemaran lingkungan menjadi salah satu permasalahan yang banyak ditemui pada daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Salah satu dampak dari kepadatan penduduk terutama di wilayah perkotaan ialah meningkatnya pemakaian air minum atau air bersih yang berdampak pada peningkatan jumlah pembuangan air limbah. Air inilah yang akan menjadi salah satu penyebab pencemaran pada sumber-sumber air baku. Limbah merupakan sumber daya alam yang telah kehilangan fungsinya, yang keberadaannya mengganggu kenyamanan dan keindahan lingkungan. Limbah dihasilkan dari sisa proses produksi baik industri maupun domestik/rumah tangga. Air limbah domestik adalah air limbah yang berasal dari usaha atau kegiatan pemukiman, rumah makan, perkantoran, perniagaan, apartemen dan asrama. Beberapa bentuk dari air limbah ini berupa tinja, air seni, limbah kamar mandi dan juga sisa kegiatan dapur rumah tangga. Limbah membutuhkan pengolahan apabila ternyata mengandung senyawa pencemar yang berakibat menciptakan kerusakan terhadap lingkungan atau berpotensi menciptakan pencemaran. Limbah-limbah tertentu jika tidak diolah dengan benar dapat menghasilkan kontaminan yang berpotensi mencemari badan air karena belum memenuhi standar baku mutu air. Kualitas limbah menunjukkan spesifikasi limbah yang diukur dari jumlah kandungan bahan pencemar di dalam limbah yang terdiri dari berbagai parameter. Semakin kecil parameter dan konsentrasinya, menunjukkan semakin kecilnya peluang untuk terjadinya pencemaran lingkungan. Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya dan pada umumnya mengandung zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan hidup, pada umumnya berasal dari daerah pemukiman, perdagangan, perkantoran dan industri. Bersama-sama dengan dengan air tanah, air permukaan dan air hujan. Air limbah menjadi persoalan kontemporer seiring kepadatan penduduk yang semakin meningkat. Setiap rumah tangga yang tinggal di perkotaan pasti akan membutuhkan tempat pembuangan air limbah. Sebagian besar rumah tangga membuang air limbah di sungai, got, selokan, atau badan air lainnya. Air limbah mengandung senyawa-senyawa polutan yang dapat merusak ekosistem air. Air limbah bila tidak dikelola secara baik akan dapat menimbulkan gangguan, baik terhadap lingkungan maupun terhadap kehidupan yang ada. 2.1. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Apa yang di maksud dengan air limbah ? 2. Apa saja jenis-jenis air limbah ? 3. Bagaimana sistem pengolahan air limbah ? 2.2. Tujuan Penulisan Aapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui pengertian air limbah. 2. Mengetahui jenis-jenis air limbah. 3. Mengetahui sistem pengolahan air limbah. BAB II. PEMBAHASAN 2.1. Air Limbah Limbah adalah buangan yang di hasilkan dari suatu proses produksi, baik industri maupun domestik (rumah tangga). Limbah lebih di kenal sebagai sampah, yang keberadaannya sering tidak dikehendaki dan mengganggu lingkungan, karena sampah dipandang tidak memilih nilai ekonomis. Limbah industri berasal dari kegiatan industri, baik karena proses secara langsung maupun proses secara tidak langsung. Limbah dari kegiatan industri adalah limbah yang terproduksi bersamaan dengan proses produksi, di mana produk dan limbah hadir pada saat yang sama. Sedangkan limbah tidak langsung terproduksi sebelum proses maupun sesudah proses produksi. Air limbah adalah sisa dari suatu usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair. Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya, dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta menggangu lingkungan hidup. Air limbah adalah cairan buangan yang berasal dari rumah tangga, industri, dan tempat-tempat umum lainnya dan biasanya mengandung bahan-bahan atau zat yang dapat membahayakan kehidupan manusia serta mengganggu kelestarian lingkungan. Air limbah mempunyai sifat-sifat yang dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu: sifat fisik, sifat kimiawi dan sifat biologis. Adapun cara pengukuran yang dilakukan pada setiap jenis dari sifat-sifat tersebut dilakukan dengan cara yang berbeda-beda sesuai dengan keadaannya. Analisis jumlah dan satuan biasanya diterapkan untuk menelaah bahan kimianya, sedangkan analisis menggunakan penggolongan, banyak diterapkan untuk kandungan biologinya. 2.2. Jenis-Jenis Air Limbah a. Air limbah rumah tangga Air limbah rumah tangga terdiri dari 3 fraksi penting yaitu Tinja (faeces), berpotensi mengandung mikroba pathogen. Air seni (urine), umumnya mengandung Nitrogen dan Posfor, serta kemungkinan kecil mikroorganisme. grey water, merupakan air bekas cucian dapur, mesin cuci dan kamar mandi. Grey water sering juga disebut dengan istilah sullage. b. Air limbah industri Berbeda dengan air limbah rumah tangga, zat-zat yang terkandung di dalam air limbah industri sangat bervariasi sesuai dengan pemakaiannya di masing-masing industri, oleh sebab itu, dampak yang diakibatkannya juga sangat bervariasi, bergantung kepada zat-zat yang terkandung didalamnya. 2.3. Pengolahan Air Limbah Pengolahan limbah berkaitan dengan sistem pabrik. Ada pabrik yang telah mempergunakan peralatan dengan kadar buangan rendah, sehingga buangan yang dihasilkan tidak perlu mengalami pengolahan. Buangan dari pabrik berbeda satu dengan yang lain. Perbedaan ini berkaitan dengan perbedaan bahan baku dan perbedaan proses. Suatu pabrik yang sama-sama mengeluarkan limbah air memiliki senyawa kimia yang berbeda. Oleh karena itu banyaknya variasi pencemar antara satu pabrik dengan pabrik lain, akan mengakibatkan banyaknya sistem pengolahan. Banyaknya jenis parameter pencemar dalam suatu buangan berakibat dibutuhkannya berbagai tingkatan proses. Limbah memerlukan penanganan awal kemudian pengolahan berikutnya. Pengolahan pertama atau pendahuluan sangat menentukan pengolahan kedua, ketiga dan seterusnya. Kekeliruan penerapan pengolahan pendahuluan akan turut mempengaruhi pengolahan berikutnya. Penetapan pilihan metode keadaan limbah, sudah harus diketahui sebelum melakukan pengolahan. Limbah yang berpeluang mencemari lingkungan harus ditetapkan parameternya. Dengan mengetahui jenis-jenis parameter di dalam limbah, maka dapat ditetapkan metode pengolahan dan pilihan jenis peralatan. Jika sudah menetapkan metode dan jenis peralatannya, maka langkah berikutnya adalah menghilangkan atau mengurangi senyawa pencemarnya. Hal ini tergantung keinginan kita, berapa persen yang ingin kita kurangi dan sampai dimana efisiensi peralatan yang harus dicapai pada tingkat maksimal. Penetapan efisiensi peralatan dan standar buangan yang diinginkan akan mempengaruhi ketelitian alat, volume air limbah, sistem pemipaan, pemasangan pipa, pilihan bahan kimia dan lain-lain. Limbah membutuhkan pengolahan jika ditemukan senyawa pencemaran yang berakibat menciptakan kerusakan terhadap lingkungan atau berpotensi menciptakan pencemaran yang harus diurutkan untuk identifikasi limbah cair, gas dan padat adalah sumbernya, uji karakteristik, uji toksikologi , melakukan pencatatan atau pengumpulan data, dan mengevaluasi pengaruh positif dan negatif. Untuk mengatasi limbah ini diperlukan pengolahan dan penanganan limbah. Pengolahan limbah ini dapat dibedakan menjadi : a. Pengolahan menurut tingkatan perlakuan. 1) Proses pengolahan (pretreatment). 2) Pengolahan primer (primary treatment). Pengolahan primer atau primary treatment di dalam suatu instalasi pengolahan air limbah merupakan tahapan yang berfungsi untuk menyisihkan polutan yang berupa padatan (solids). Padatan yang dimaksud yaitu padatan yang dapat mengendap (settleable solids) maupun padatan yang dapat terapung (floatable solids). Mekanisme penyisihan padatan di dalam pengolahan primer dilakukan melalui proses fisika yang dapat berupa pengendapan (settling, sedimentation) atau pengapungan (flotation). Tangki pengendapan didesain sedemikian rupa agar air limbah memiliki kecepatan aliran yang cukup rendah sehingga memungkinkan padatan untuk mengendap. Tangki pengendapan yang didesain dan dioperasikan secara efisien dapat menyisihkan 50 hingga 70 persen suspended solids dan 25 hingga 40 persen BOD (biochemical oxygen demand) dari dalam air limbah. Untuk meningkatkan kemampuan pengendapan, ada kalanya dilakukan proses penambahan bahan kimia sebelum air limbah memasuki tangki pengendapan. Penambahan bahan kimia ini akan menghasilkan flok yang memiliki berat jenis lebih besar sehingga padatan lebih mudah diendapkan. 3) Pengolahan sekunder (secondary treatment) Pengolahan sekunder (secondary treatment) merupakan pengolahan limbah cair secara biologis, yaitu dengan melibatkan mikroorganisme untuk menguraikan bahan organik. Salah satu mikroorganisme yang sering digunakan pada proses ini adalah bakteri aerob. Pengolahan sekunder secara umum terbagi atas 3 tahapan, yaitu tahap penyaringan dengan tetesan (tricking filter), tahap lumpur aktif (activated sludge) dan terakhir tahap kolam (treatment ponds). Tahap tricking filter, pada tahap ini, bakteri aerob akan digunakan untuk menguraikan bahan organik yang melekat dan berkembang pada media kasar yang berupa batuan kecil atau plastik dengan ketebalan 1-3 mili. Limbah cair akan dialirkan ke media kasar tadi dan dibiarkan agar dapat meresap. Pada proses peresapan tersebut, bahan organik yang terkandung pada limbah akan diuraikan oleh bakteri aerob dan selanjutnya hasil resapan tersebut akan sampai pada dasar lapisan media dan kemudian akan ditampung dalam wadah yang selanjutnya akan disalurkan pada tangki khusus pengendapan. Endapan tersebut nantinya akan diproses lebih lanjut. Tahap lumpur aktif, pada tahap ini limbah cair yang telah melewati proses filter akan ditampung pada tangki khusus yang didalamnya terdapat lumpur yang kaya akan bakteri aerob. Setelah itu limbah akan disalurkan kembali ke tangki pengendapan yang lainnya sementara itu lumpur yang mengandung bakteri aerob akan disalurkan pada tangki aerasi. Tahap treatment ponds, tahap terakhir pada tahap sekunder adalah treatment ponds atau kolam perlakuan. Pada tahap ini limbah cair akan ditempatkan pada kolam terbuka dimana didalamnya terdapat alga yang dapat menghasilkan oksigen. Oksigen inilah yang nantinya akan digunakan bakteri aero untuk menguraikan bahan organik dalam limbah cair. Apabila limbah telah mengendap maka air permukaan dapat disalurkan ke lingkungan untuk diolah dan digunakan lagi. 4) Pengolahan tersier (tertiary treatment). Setelah melalui proses pengolahan primer dan sekunder masih ada zat dalam limbah yang tentunya berbahaya bagi lingkungan dan juga masyarakat, maka akan dilanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu tertiary treatment. Pengolahan ini umumnya bersifat khusus yang berarti pengolahan akan disesuaikan dengan kandungan zat yang tersisa pada lembah cair tersebut. Adapun zat zat yang biasanya masih tertinggal adalah nitrat, fosfat dan garam. Pengolahan tersier terdiri atas rangkaian dari proses kimia dan fisika. Metode pengolahan ini sebenarnya jarang sekali digunakan pada pengolahan limbah cair industri karena biaya yang dikeluarkan untuk melakukan proses pengolahan ini cenderung tinggi dan tentunya tidak ekonomis. 5.) Pengolahan lumpur Pengolahan lumpur atau slude treatment adalah tahap pengolahan paling terakhir yang dilakukan ketika pengolahan limbah cair primer, sekunder dan tersier yang menghasilkan endapan polutan berupa lumpur. Lumpur tersebut tentunya tidak dapat dibuang ke lingkungan begitu saja, karena akan mencemari lingkungan. Maka dari itu lumpur tadi perlu diolah agar ramah lingkungan. Proses pengolahan lumpur ini biasanya dengan menguraikannya dengan cara aerob yang nantinya akan disalurkan ke beberapa alternatif seperti dibuang ke laut atau dibuang ke lahan pembuangan khusus, bahkan dapat dijadikan sebagai pupuk kompos. BAB III. PENUTUP 3.1. Kesimpulan Air limbah adalah sisa dari suatu usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair. Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya, dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta menggangu lingkungan hidup. Air limbah mempunyai sifat-sifat yang dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu: sifat fisik, sifat kimiawi dan sifat biologis. Pengolahan air limbah ada beberapa tahap yaitu pengolahan primer, sekunder dan pengolahan tersier serta pengolahan lumpur. 3.2. Saran Saran saya dalam hal pengolahan air limbah ini, saya harap pemerintah secepatnya menemukan solusi mengenai permasalahan air limbah, jelas pada daerah-daerah tertentu permasalahan air limbah masih menjadi permasalahan yang serius. DAFTAR PUSTAKA Idaman NS. 2017. Teknologi Pengolaha Air Limbah. Erlangga. Jakarta. Khaliq A. 2015. Analisis Sistem Pengolahan Air Limbah pada Kelurahan Kelayan Luar Kawasan IPAL Pekapuran Raya PD PAL Kota Banjarmasin. Jurnal Poros Teknik. 7(1): 1-53. Safitri RU. 2020. Pengelolaan Air Limbah di Tempat Wisata Pantai. Adikatirtadaya.co.id//Pengelolaan_Air_Limbah_diTempat_Wisata_Pantai. Diakses pada Tanggal 29 Desember 2022. Supriyanto B. 2000. Pengelolaan Air Limbah yang Berwawasan Lingkungan Suatu Strategi dan Langkah Penanganannya. Jurnal Teknologi Lingkungan. 1(1): 17-25.

Tugas PENGANTAR REKAYASA INFRASTRUKTUR DAN LINGKUNGAN “PENGELOLAAN AIR LIMBAH” PROGRAM STUDI REKAYASA INFRASTRUKTUR DAN LINGKUNGAN JURUSAN ...