dunia milenial

Saturday, November 17, 2018

DESKRIPTIF KELAPA (Cocos nucifera L.)


TUGAS
 FISIOLOGI TUMBUHAN
“TRANSPIRASI PADA POHON
KELAPA (Cocos nucifera L.”






Oleh :
IKSAN SAPUTRA
NIM. D1B1 17058


JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018
KELAPA (Cocos nucifera)
1. Pengertian dan Perkembangan Kelapa (Cocos Nucifera)
Kelapa (Cocos nucifera) adalah satu jenis tumbuhan dari suku aren-arenan atau Arecaceae dan adalah anggota tunggal dalam marga Cocos. Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan serba guna, khususnya bagi masyarakat pesisir. Kelapa juga adalah sebutan untuk buah yang dihasilkan tumbuhan ini. Kelapa secara alami tumbuh di pantai dan pohonnya mencapai ketinggian 30 meter. Kelapa berasal dari pesisir Samudera Hindia, namun kini telah tersebar di seluruh daerah tropika. Tumbuhan ini dapat tumbuh hingga ketinggian 1000 mdpl, namun akan mengalami pelambatan pertumbuhan.
Kata kelapa berasal dari Spanyol dan Portugis kata coco, yang memiliki arti "senyum", "Bulat Mulut" karena kemiripan besar dari buah kelapa untuk wajah manusia atau kepala manusia, karena ada tiga lekukan kecil di kulit buah. Nucifera, pada gilirannya, berasal dari bahasa Latin, dan berarti "kacang-bearing", di mana fero berarti "Saya memberikan" dan nux adalah "kacang". Dalam bahasa Sansekerta, pohon kelapa menyandang nama kalpawreksa, yang berarti "pohon memberikan semua kebutuhan untuk hidup". Hal ini disebut seperti ini karena berbagai sifat yang berguna dan senyawa buah kelapa.
Pohon-pohon kelapa tumbuh di hutan hujan tropis dan daerah subtropis. Pohon ini secara luas tersebar di Malaysia, Asia selatan, India, Amerika Selatan, Kepulauan Pasifik serta merambat ke pesisir kepulauan Indonesia dengan jalan di bawah oleh para pengembara lautan serta di bawah oleh arus laut. Pohon kelapa memerlukan kondisi hangat cukup untuk pertumbuhan yang sukses, mereka tidak toleran terhadap suhu rendah dan tidak bisa tumbuh subur dalam cuaca dingin dan menghasilkan baik di bawah kondisi seperti itu. Di wilayah yang dingin dan salju atau area es yang keras kemungkinan akan membunuh pohon kelapa karena terlalu dingin suhu dan cuacanya. 
2. Morfologi dan Klasifikasi Kelapa (Cocos Nucifera)
Klasifikasi tanaman kelapa 
·  Kingdom            :   Plantae 
·  Subkingdom       :   Tracheobionta 
·  Super divisi        :   Spermatophyta 
·  Divisi                  :   Magnoliophyta 
·  Kelas                  :   Liliopsida 
·  Subkelas             :   Arecidae 
·  Ordo                   :   Arecales 
·  Famili                 :   Arecaceae 
·  Genus                 :   Cocos 
·  Spesies               :   Cocos nucifera L. 
Setiap tanaman memiliki morfologi yang berbeda-beda. Umumnya pohon kelapa memiliki bagian-bagian penting dan vital yaitu daun, batang, akar, buah dan bunga serta penjelasannya sebagai berikut:
a. Akar
Akar pada tanaman kelapa adalah serabut, tebal dan berkayu. Akar tanaman kelapa ini berkerumun membentuk bonggol dan hidup pada lahan pantai yang berpasir. Tanaman kelapa yang baru bertunas, mempunyai akar tunggang. Pertumbuhan akar tersebut sangat cepat dan akan terlihat seperti berlapis. Akar ini memiliki struktur yang lembut di bagian dalam dan berisi air serta berwarna kecoklatan.
b. Batang
Batang pada tanaman kelapa tumbuh tegak keatas dan merupakan batang tunggal. Batang tanaman kelapa juga beruas-ruas dan berkayu, namun kayunya kurang baik untuk bangunan. Batang tanaman kelapa terdapat pangkal pelepah-pelepah daun yang melekat kukuh dan sukar terlepas walaupun daun telah kering dan mati. Tanaman tua pangkal-pangkal pelepah yang masih tertinggal di batang akan terkelupas, sehingga batang kelapa tampak berwarna hitam beruas.
C. Daun
Daun pada tanaman kelapa berbentuk seperti bulu burung atau bulu ayam dengan panjang sampai 1,5 meter. Bagian pangkal pelepah daun terbentuk dua baris duri (spina) yang tajam dan keras di kedua sisinya. Anak daun (foliage leaflet) tersusun berbaris dua sampai ke ujung daun. Di tengah-tengah setiap anak daun terbentuk lidi sebagai tulang daun. Daun pada tanaman kelapa termasuk daun majemuk (folium compositum) dan merupakan Roset Batang. Hal ini dikarenakan daun-daunnya rapat dan berjejal-jejal di ujung batang.
D. Bunga
Bunga pada tanaman kelapa tumbuh ketika tanaman berusia 3-4 tahun, namun seiring berjalannya waktu sudah terdapat berbagai macam varietas kelapa dengan umur berbunga yang berbeda-beda . Bunga tumbuh pada ketiak daun bagian luar yang diselubungi oleh seludang bunga yang disebut spatha. Spatha ini bertujuan untuk melindungi calon bunga sebelum merkar. Bunga pada tanaman kelapa termasuk bunga majemuk (inflorecentia). Bunga kelapa merupakan bunga berumah dua (diaceus). Bunga betina ketika masih muda dapat mengeluarkan air yang disebut air nira dapat digunakan untuk membuat gula kelapa. Bunga pada tanaman kelapa juga mempunyai tandan bunga yang disebut dengan mayang.
E. Buah
Buah pada tanaman kelapa termasuk buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus). Buah kelapa tersusun dari kulit buah yang licin dan keras (epikarp), daging buah  (mesokarp) berwarna putih dan bening ketika masih muda, dari susunan serabut (fibre) yang berwarna coklat dan mengandung minyak, kulit buah (endokarp) atau cangkang atau tempurung yang berwarna hitam dan keras (batok),  serta daging buah (endosperm) yang berwarna putih dan mengandung minyak. Daging buah kelapa biasanya di ekstrak dan biasa disebut dengan santan. Buah kelapa berkumpul dalam tangkai dan satu tangkai bias mencapai 5-10 buah. Dalam satu pohon bias mencapai 5 tangkai buah dewasa.

3. Transpirasi pada Pohon Kelapa (Cocos Nucifera)
Transpirasi merupakan proses penguapan yang terjadi pada tanaman. Transpirasi itu padaha kikatnya sama dengan penguapan akan tetapi istilah penguapan tidak digunakan pada makhluk hidup. Transpirasi tidak melalui kutikula, stomata, dan inti sel sebenarnya seluruh bagian tanaman mengadakan transpirasi akan tetapi biasanya yang dibicarakan transpirasi lewat daun tersebut, kutikula dan lentisel. Ada banyak langkah dimana perpindahan air dan banyak faktor yang mempengaruhi pergerakannya. Besarnya uap air yang ditranspirasikan dipengaruhi olh beberapa faktor, antara lain: (1) Faktor dari dalam tumbuhan (jumlah daun, luas daun, dan jumlah stomata); (2) Faktor luar (suhu, cahaya, kelembaban, dan angin).
            Tanaman kelapa pada bagian batang merupakan semua terdiri dari sel mati dan juga terdapat banyak lentisel, jadi transpirasi pada kelapa bias terjadi lewat batang dengan melewati kutikula dan lentisel tadi. Akar pohon kelapa yang sebagian terdapat diatas permukaan tanah dapat menyebabkan penguapan air sebelum air di tranformasikan ke daun untuk fotosintesis. Pada daun tanamna kelapa sebagian besar terjadi pada daun karena daun pohon kelapa yang tipis dan banyak serta memanjan. Salah satu penyebab menipisnya daun kelapa adalah untuk mengurangi penguapan yang terjadi secara berlebihan.
Pohon kelapa hidup di daerah tropis maka dari itu untuk menghindari panas yang berlebihan dan penguapan yang akan terjadi pada musim kemarau maka pohon kelapa beradaptasi dengan cara menipiskan daun dan mengkerutkan daun, hal ini berkaitan dengan transpirasi. Musim hujan merupakan saat yang tepat untuk setiap tanaman dapat mengambil air yang secukupnya untuk keperluan fotosintesis begitupun dengan pohon kelapa, namun kekurangannya adalah pohon kelapa tidak dapat menyimpan air dengan banyak. Tanaman kelapa akan menyimpan cadangan makanan lewat buah dan buah biasanya mengandung air.
4. Pengaruh Perkebunan Kelapa (Cocos Nucifera) Terhadap Lingkungan
            Setiap tanaman atau suatu perkebunan komoditi tentunya dapat memberikan dampak di semua segi kehidupan manusia, salah satunya adalah lingkungan yang ada pada sekitaran perkebunan komoditi. Kelapa dalam melangsungkan kehidupannya tentunya membutuhkan yang namanya nutrisi untuk keperluan fotosintesis dan lainnya. Penyerapan air yang tidak terlalu besar oleh lahan perkebunan kelapa menimbulkan dampak yang tidak signifikan bagi pertumbuhan kelapa dan terkhusus lingkungan kehidupan. Penggunaan pestisida dan pupuk yang tidak memakan banyak, jika kelapa masih dalam proses perkembangan, sehingga tidak memberikan dampak yang besar pada udara, tingkat unsur hara tanah, lingkungan pohon atau hutan. Juga berdampak pada masyarakat di sekitarnya.
            Apabila meninjau lebih jauh lagi maka dalam pengolahan kelapa tidak memberikan dampak negatif bagi lingkungan. Sebagian ada namun hanya sebagian kecil, sebagian kecil ini merupakan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dan cenderung tidak mementingkan kepentingan bersama. Pengolahan kelapa tidak mengganggu lingkungan karena semua yang sisa-sisa hasil olahan bias langsung dirombak oleh bakteri perombak menjadi bahan organic yang kembali di manfaatkan oleh tanaman dalam bentuk unsur hara.



No comments:

Post a Comment

Tugas PENGANTAR REKAYASA INFRASTRUKTUR DAN LINGKUNGAN “PENGELOLAAN AIR LIMBAH” PROGRAM STUDI REKAYASA INFRASTRUKTUR DAN LINGKUNGAN JURUSAN ...