TUGAS
FISIOLOGI TUMBUHAN
“TRANSPIRASI
PADA POHON
KELAPA
(Cocos nucifera L.”
Oleh
:
IKSAN SAPUTRA
NIM. D1B1 17058
JURUSAN
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
HALU OLEO
KENDARI
2018
KELAPA
(Cocos nucifera)
1.
Pengertian dan Perkembangan Kelapa (Cocos
Nucifera)
Kelapa (Cocos nucifera) adalah satu jenis
tumbuhan dari suku aren-arenan atau Arecaceae dan adalah anggota tunggal dalam
marga Cocos. Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia
sehingga dianggap sebagai tumbuhan serba guna, khususnya bagi masyarakat pesisir.
Kelapa juga adalah sebutan untuk buah yang dihasilkan tumbuhan ini. Kelapa
secara alami tumbuh di pantai dan pohonnya mencapai ketinggian 30 meter. Kelapa
berasal dari pesisir Samudera Hindia, namun kini telah tersebar di seluruh
daerah tropika. Tumbuhan ini dapat tumbuh hingga ketinggian 1000 mdpl, namun
akan mengalami pelambatan pertumbuhan.
Kata kelapa berasal
dari Spanyol dan Portugis kata coco,
yang memiliki arti "senyum", "Bulat Mulut" karena kemiripan
besar dari buah kelapa untuk wajah manusia atau kepala manusia, karena ada tiga
lekukan kecil di kulit buah. Nucifera,
pada gilirannya, berasal dari bahasa Latin, dan berarti
"kacang-bearing", di mana fero berarti
"Saya memberikan" dan nux
adalah "kacang". Dalam bahasa Sansekerta, pohon kelapa menyandang
nama kalpawreksa, yang berarti
"pohon memberikan semua kebutuhan untuk hidup". Hal ini disebut
seperti ini karena berbagai sifat yang berguna dan senyawa buah kelapa.
Pohon-pohon kelapa
tumbuh di hutan hujan tropis dan daerah subtropis. Pohon ini secara luas
tersebar di Malaysia, Asia selatan, India, Amerika Selatan, Kepulauan Pasifik
serta merambat ke pesisir kepulauan Indonesia dengan jalan di bawah oleh para
pengembara lautan serta di bawah oleh arus laut. Pohon kelapa memerlukan
kondisi hangat cukup untuk pertumbuhan yang sukses, mereka tidak toleran
terhadap suhu rendah dan tidak bisa tumbuh subur dalam cuaca dingin dan
menghasilkan baik di bawah kondisi seperti itu. Di wilayah yang dingin dan
salju atau area es yang keras kemungkinan akan membunuh pohon kelapa karena
terlalu dingin suhu dan cuacanya.
2.
Morfologi dan Klasifikasi Kelapa (Cocos
Nucifera)
Klasifikasi
tanaman kelapa
· Kingdom : Plantae
· Subkingdom : Tracheobionta
· Super divisi : Spermatophyta
· Divisi : Magnoliophyta
· Kelas : Liliopsida
· Subkelas : Arecidae
· Ordo : Arecales
· Famili : Arecaceae
· Genus : Cocos
· Spesies : Cocos nucifera L.
Setiap tanaman memiliki
morfologi yang berbeda-beda. Umumnya pohon kelapa memiliki bagian-bagian
penting dan vital yaitu daun, batang, akar, buah dan bunga serta penjelasannya sebagai
berikut:
a.
Akar
Akar pada tanaman
kelapa adalah serabut, tebal dan berkayu. Akar tanaman kelapa ini berkerumun
membentuk bonggol dan hidup pada lahan pantai yang berpasir. Tanaman kelapa
yang baru bertunas, mempunyai akar tunggang. Pertumbuhan akar tersebut sangat
cepat dan akan terlihat seperti berlapis. Akar ini memiliki struktur yang
lembut di bagian dalam dan berisi air serta berwarna kecoklatan.
b.
Batang
Batang pada tanaman
kelapa tumbuh tegak keatas dan merupakan batang tunggal. Batang tanaman kelapa
juga beruas-ruas dan berkayu, namun kayunya kurang baik untuk bangunan. Batang
tanaman kelapa terdapat pangkal pelepah-pelepah daun yang melekat kukuh dan
sukar terlepas walaupun daun telah kering dan mati. Tanaman tua pangkal-pangkal
pelepah yang masih tertinggal di batang akan terkelupas, sehingga batang kelapa
tampak berwarna hitam beruas.
C.
Daun
Daun pada tanaman
kelapa berbentuk seperti bulu burung atau bulu ayam dengan panjang sampai 1,5
meter. Bagian pangkal pelepah daun terbentuk dua baris duri (spina) yang tajam dan keras di kedua
sisinya. Anak daun (foliage leaflet)
tersusun berbaris dua sampai ke ujung daun. Di tengah-tengah setiap anak daun
terbentuk lidi sebagai tulang daun. Daun pada tanaman kelapa termasuk daun
majemuk (folium compositum) dan
merupakan Roset Batang. Hal ini dikarenakan daun-daunnya rapat dan
berjejal-jejal di ujung batang.
D.
Bunga
Bunga pada tanaman
kelapa tumbuh ketika tanaman berusia 3-4 tahun, namun seiring berjalannya waktu
sudah terdapat berbagai macam varietas kelapa dengan umur berbunga yang
berbeda-beda . Bunga tumbuh pada ketiak daun bagian luar yang diselubungi oleh
seludang bunga yang disebut spatha. Spatha ini bertujuan untuk melindungi calon
bunga sebelum merkar. Bunga pada tanaman kelapa termasuk bunga majemuk (inflorecentia). Bunga kelapa merupakan
bunga berumah dua (diaceus). Bunga
betina ketika masih muda dapat mengeluarkan air yang disebut air nira dapat
digunakan untuk membuat gula kelapa. Bunga pada tanaman kelapa juga mempunyai
tandan bunga yang disebut dengan mayang.
E. Buah
Buah pada tanaman
kelapa termasuk buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus). Buah kelapa tersusun dari kulit buah yang licin dan
keras (epikarp), daging buah (mesokarp)
berwarna putih dan bening ketika masih muda, dari susunan serabut (fibre) yang berwarna coklat dan
mengandung minyak, kulit buah (endokarp)
atau cangkang atau tempurung yang berwarna hitam dan keras (batok), serta daging buah (endosperm) yang berwarna putih dan mengandung minyak. Daging buah
kelapa biasanya di ekstrak dan biasa disebut dengan santan. Buah kelapa
berkumpul dalam tangkai dan satu tangkai bias mencapai 5-10 buah. Dalam satu
pohon bias mencapai 5 tangkai buah dewasa.
3.
Transpirasi pada Pohon Kelapa (Cocos
Nucifera)
Transpirasi merupakan
proses penguapan yang terjadi pada tanaman. Transpirasi itu padaha kikatnya sama
dengan penguapan akan tetapi istilah penguapan tidak digunakan pada makhluk
hidup. Transpirasi tidak melalui kutikula, stomata, dan inti sel sebenarnya
seluruh bagian tanaman mengadakan transpirasi akan tetapi biasanya yang
dibicarakan transpirasi lewat daun tersebut, kutikula dan lentisel. Ada banyak
langkah dimana perpindahan air dan banyak faktor yang mempengaruhi
pergerakannya. Besarnya uap air yang ditranspirasikan dipengaruhi olh beberapa
faktor, antara lain: (1) Faktor dari dalam tumbuhan (jumlah daun, luas daun,
dan jumlah stomata); (2) Faktor luar (suhu, cahaya, kelembaban, dan angin).
Tanaman kelapa
pada bagian batang merupakan semua terdiri dari sel mati dan juga terdapat
banyak lentisel, jadi transpirasi pada kelapa bias terjadi lewat batang dengan
melewati kutikula dan lentisel tadi. Akar pohon kelapa yang sebagian terdapat
diatas permukaan tanah dapat menyebabkan penguapan air sebelum air di
tranformasikan ke daun untuk fotosintesis. Pada daun tanamna kelapa sebagian
besar terjadi pada daun karena daun pohon kelapa yang tipis dan banyak serta
memanjan. Salah satu penyebab menipisnya daun kelapa adalah untuk mengurangi
penguapan yang terjadi secara berlebihan.
Pohon kelapa hidup di
daerah tropis maka dari itu untuk menghindari panas yang berlebihan dan
penguapan yang akan terjadi pada musim kemarau maka pohon kelapa beradaptasi
dengan cara menipiskan daun dan mengkerutkan daun, hal ini berkaitan dengan
transpirasi. Musim hujan merupakan saat yang tepat untuk setiap tanaman dapat
mengambil air yang secukupnya untuk keperluan fotosintesis begitupun dengan
pohon kelapa, namun kekurangannya adalah pohon kelapa tidak dapat menyimpan air
dengan banyak. Tanaman kelapa akan menyimpan cadangan makanan lewat buah dan
buah biasanya mengandung air.
4. Pengaruh Perkebunan Kelapa (Cocos Nucifera) Terhadap Lingkungan
Setiap
tanaman atau suatu perkebunan komoditi tentunya dapat memberikan dampak di
semua segi kehidupan manusia, salah satunya adalah lingkungan yang ada pada
sekitaran perkebunan komoditi. Kelapa dalam melangsungkan kehidupannya tentunya
membutuhkan yang namanya nutrisi untuk keperluan fotosintesis dan lainnya.
Penyerapan air yang tidak terlalu besar oleh lahan perkebunan kelapa
menimbulkan dampak yang tidak signifikan bagi pertumbuhan kelapa dan terkhusus
lingkungan kehidupan. Penggunaan pestisida dan pupuk yang tidak memakan banyak,
jika kelapa masih dalam proses perkembangan, sehingga tidak memberikan dampak
yang besar pada udara, tingkat unsur hara tanah, lingkungan pohon atau hutan.
Juga berdampak pada masyarakat di sekitarnya.
Apabila
meninjau lebih jauh lagi maka dalam pengolahan kelapa tidak memberikan dampak
negatif bagi lingkungan. Sebagian ada namun hanya sebagian kecil, sebagian
kecil ini merupakan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dan cenderung
tidak mementingkan kepentingan bersama. Pengolahan kelapa tidak mengganggu
lingkungan karena semua yang sisa-sisa hasil olahan bias langsung dirombak oleh
bakteri perombak menjadi bahan organic yang kembali di manfaatkan oleh tanaman
dalam bentuk unsur hara.
No comments:
Post a Comment