LAPORAN
PRATIKUM
BIOKIMIA PERTANIAN
“Enzim Papain”
Oleh :
IKSAN SAPUTRA
DIBI
17 058
AGT-D
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
JURUSAN
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
HALU OLEO
2018
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Enzim berasal dari bahasa Yunani
yang artinya di dalam sel, selain itu enzim dikenal dengan istilah fermen yang berarti ragi atau cairan ragi.
Istilah ini dalam literatur Jerman
dan Prancis masih digunakan sebagai sinonim istilah enzim. Enzim adalah protein
yang mempunyai sifat katalitik, sifat ini menyebabkan enzim berguna dalam
telaah analitik. Beberapa enzim hanya terdiri atas protein, tetapi kebanyakan
enzim mengandung komponen nonprotein tambahan seperti karbohidrat, lipid,
logam, fosfat, atau beberapa bagian organik lain. Enzim lengkap disebut
holoenzim, bagian protein apoenzim dan bagian non protein. Senyawa yang
diubah dalam reaksi yang dikatalisis enzim disebut substrat.
Dalam proses
pencernaan makanan, enzim berperan dalam pencernaan zat secara kimiawi. Dengan adanya
enzim maka penggunaan energi untuk proses pencernaan akan lebih kecil. Kerja
enzim sangat sensitif terhadap suhu. Reaksi dipercepat dengan naiknya suhu
sampai batas waktu tertentu dan akan bekerja maksimum pada suhu optimumnya. Enzim
dipakai juga sebagai alat bantu pemprosesan pada pemanufakturan makanan.
Contohnya, renin yang terdapat dalam ekstrak isi lambung sapi, dipakai sebagai
koagulan untuk susu pada produksi keju. Penekanan ilmu makanan dalam penelitian
enzim berbeda dengan penelitian dalam biokimia. Ilmu makanan terutama menangani
reaksi penguraian hidrolisis, dan oksidasi, sementara biokimia lebih banyak
menangani mekanisme sintesis.
Selama ini pengolahan daging sebagai bahan makanan dilakukan
secara tradisional. Daging segar setelah dibersihkan langsung dimasak tanpa ada
perlakuan khusus pada hal cara seperti ini membutuhkan waktu yang lama dan
energi yang relatif besar sehingga dapat menimbulkan krisis energi di masa yang
akan datang. Seiring dengan perkembangan bioteknologi, para ahli akhirnya
menemukan, bahwa pemberian enzim proteolitik terhadap daging mentah dapat
berpengaruh pada proses pelunakkan daging.
Enzim proteolitik bekerja menguraikan protein dalam daging
sehingga pada saat daging dimasak proses pelunakkannya lebih cepat. Enzim proteolitik dianggap penting
dalam metabolise protein dan banyak digunakan dalam industri pangan, misalnya
untuk mengempukkan daging. Ada banyak jenis enzim proteolitik yang dikenal
seperti enzim papain, bromelin, rennin, protease dan fisin yang mempunyai sifat
menghidrolisa protein. Secara umum yang dimaksud dengan papain adalah salah
satu enzim proteolitik yang dihasilkan dari isolasi penyadapan getah buah
pepaya (Carica papaya, L.).
Praktikum ini menggunakan enzim
papain. Papain merupakan enzim proteolitik yang diambil dari pepaya (Carica
papaya), terkandung dalam getah pepaya, baik dalam buah, batang dan
daunnya. Papain juga merupakan suatu zat yang mampu memecah protein, khususnya
pada daging agar lebih empuk atau lunak. Sebagai enzim yang berkemampuan
memecah molekul protein, dewasa ini papain menjadi suatu produk yang sangat
bermanfaat bagi kehidupan manusia, baik di rumah tangga maupun industri.
Kelebihan papain dibandingkan proteolitik yang lain adalah lebih tahan terhadap
proses suhu, mempunyai kisaran pH yang luas dan lebih murni dibandingkan
bromelin dan ficin. Kisaran pH optimum papain berkisar antara 5-7,5 dan stabil
pada suhu 60-70 °C.
Berdasarkan uraian di
atas maka perlu dilakukan praktikum mengenai cara kerja enzim papain
pada daging ayam.
B. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan di laksanakannya praktikum
enzim papain ini adalah untuk mengetahui cara kerja enzim papain pada daging
ayam.
Kegunaan yang dapat diambil dari
praktikum ini adalah di harapkan semua praktikan untuk dapat mengetahui apa itu
enzim papain dan bagaimana cara kerja enzim papain daging ayam.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Pepaya (Carica papaya L.), atau betik adalah tumbuhan yang berasal dari Meksiko bagian selatan dan bagian utara dari Amerika
Selatan, dan
kini menyebar luas dan banyak ditanam di seluruh daerah tropis untuk diambil buahnya. C. papaya adalah
satu-satunya jenis dalam genus Carica. Getah pepaya (dapat
ditemukan di batang, daun, dan buah) mengandung enzim papain, semacam protease, yang dapat melunakkan daging dan mengubah konformasi protein lainnya. Papain telah
diproduksi secara massal dan menjadi komoditas dagang. Untuk memproduksi
papain, bahan baku yang perlu dipersiapakan adalah getah pepaya. Sementara
bahan penolongnya berupa air dan sulfit. Air digunakan sebagai pengencer getah
pepaya, sedangkan sulfit digunakan sebagai pelarut bahan kimia
Enzim
adalah biomolekul berupa protein
yang berfungsi sebagai katalis
(senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik.
Molekul awal yang disebut substrat
akan dipercepat perubahannya menjadi molekul lain yang disebut produk. Jenis
produk yang akan dihasilkan bergantung pada suatu kondisi/zat, yang disebut promoter. Semua
proses biologis sel
memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat dalam suatu arah lintasan
metabolisme yang ditentukan
oleh hormon sebagai promoter.
Enzim
bekerja dengan cara bereaksi dengan molekul substrat untuk menghasilkan senyawa
intermediat melalui suatu reaksi kimia organik yang membutuhkan energi
aktivasi lebih rendah,
sehingga percepatan reaksi kimia terjadi karena reaksi kimia dengan energi
aktivasi lebih tinggi membutuhkan waktu lebih lama. Meskipun senyawa katalis
dapat berubah pada reaksi awal, pada reaksi akhir molekul katalis akan kembali
ke bentuk semula.
Kerja enzim dipengaruhi
oleh beberapa faktor, terutama adalah substrat,
suhu,
keasaman,
kofaktor
dan inhibitor.
Tiap enzim memerlukan suhu dan pH
(tingkat keasaman) optimum yang berbeda-beda karena enzim adalah protein,
yang dapat mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman berubah. Di luar
suhu atau pH yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja secara optimal
atau strukturnya akan mengalami kerusakan. Hal ini akan menyebabkan enzim
kehilangan fungsinya sama sekali. Kerja enzim juga dipengaruhi oleh molekul
lain. Inhibitor
adalah molekul yang menurunkan aktivitas enzim, sedangkan aktivator
adalah yang meningkatkan aktivitas enzim. Banyak obat
dan racun
adalah inihibitor enzim.
Enzim papain berasal
dari buah pepaya, sedangkan kandungan tertinggi papain terdapat pada buah
pepaya muda. Pepaya tergolong dalam famili caricaceae dan khas tumbuh di negara
tropis. Semua bagian dari pepaya dapat dimanfaatkan dengan baik untuk
kesejahteraan manusia. Mulai dari daun, buah yang masih muda maupun yang telah
matang, hingga batangnya pun dapat dimanfaatkan. Buah papaya mengandung 46
KKal, protein 0.50 gram, karbohidrat 12.20 gram, kalsium 23 mg, besi 1.7 mg,
vitamin A 365 SI, vitamin B1 0.04 mg, vitamin C 78.9 mg dan air 86.7 mg. Lebih
dari lima puluh jenis asam amino terkandung dalam getah buah pepaya muda antara
lain asam aspartat, treonin, serin, asam glutamat, prolin, glisin, alanin,
valine, isoleusin, leusin, tirosin, fenilalanin, histidin, lysine, arginin, triptop
han dan sistein.
Selain bagian tanaman,
jenis pepaya pun sangat menentukan kualitas dan kwantitas getah untuk
menghasilkan papain. Dari beberapa hasil penelitian diperoleh bahwa papaya
semangka dapat menghaasilkan getah lebih banyak ika dibandingkan jenis lainnya dan aktivitas enzimatik
nya pun lebih baik dari yang lain. Oleh sebab itu untuk industri papain
sebaiknya menggunakan pepaya semangka dan sebaiknya getahnya berasal dari
buahnya saja.
Dalam getah pepaya yang masih muda terdapat tiga jenis enzim, yaitu enzim papain, kimopapain dan lisozim. Enzim papain dan kimopapain ini mempunyai kemampuan menguraikan ikatan-ikatan dalam molekul protein, sehingga protein terurai menjadi polipeptida dan dipeptida. Akan tetapi, untuk proses pengempukkan daging lebih efektif menggunakan enzim papain.
Dalam getah pepaya yang masih muda terdapat tiga jenis enzim, yaitu enzim papain, kimopapain dan lisozim. Enzim papain dan kimopapain ini mempunyai kemampuan menguraikan ikatan-ikatan dalam molekul protein, sehingga protein terurai menjadi polipeptida dan dipeptida. Akan tetapi, untuk proses pengempukkan daging lebih efektif menggunakan enzim papain.
Keistimewaan enzim
papain dalam hal ini adalah mempunyai kestabilan yang baik pada larutan yang
mempunyai pH 5.0, memiliki keaktifan sintetik serta daya tahan panas yang lebih
tinggi dari enzim lain, bahkan proses pengempukan daging terjadi dalam proses
pemasakan, yaitu pada suhu tinggi. Disamping itu, enzim papain memiliki
kemampuan membentuk protein baru atau senyawa yang menyerupai protein disebut
dengan plastein dari hasil hidrolisis protein.
III.
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi, Jurusan Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo. Pada
hari Kamis, tanggal
29 Maret 2018, pukul 16.00 Wita sampai selesai.
B. Alat
dan Bahan
Alat-alat
yang digunakan pada
praktikum ini adalah bekas aqua gelas,
kertas, pipet larutan dan silet/pisau.
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah getah papaya dan daging ayam
segar.
C. Prosedur Kerja
Prosedur
kerja pada pelaksanaan praktikum
ini yaitu :
1.
Menyiapkan alat
dan bahan.
2. Meneteskan getah papaya menggunakan pipet larutan ke
dalam aqua gelas ukuran 2 Ml/aqua gelas.
3.
Memotong daging
ayam segar ukuran dadu sebanyak 6 potongan.
4. Potongan dadu di simpan ke dalam aqua gelas yang sudah
berisi getah papaya, satu gelas aqua sebanyak dua potongan.
5. Mengamati proses enzim papain pada daging ayam selama
30 menit, setelah 30 menit amati daging ayam dari segi aroma, tekstur dan
warna.
6. Setelah 30 menit pertama diamati, kembali diamati
selama30 menit.
7. Mengamati kembali dari aroma, tekstur dan warna.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Adapun hasil dari praktikum ini adalah
sebagai berikut:
B.
Pembahasan
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
B.
Saran
Adapun
saran yang saya sampaikan dalam praktikum ini khususnya ditujukan kepada
praktikan agar lebih disiplin datang tepat waktu, saya sangat mengharapkan teman-teman dan ini juga dapat menjadi
pelajaran buat saya adalah selalu menyiapkan alat dan bahan dengan tepat dan
benar jangan sampai kita kewalahan di karenakan kekurangan bahan ketika tiba di
lapangan. Saya
mengerti apa yang terjadi dengan praktikum kali ini yaitu praktek di luar
ruangan, saya harap asisten sebelum melakukan praktek bias kiranya menyiapkan tempat
atau ruang untuk praktek. Kami praktikan menyiapkan bahan, asisten menyiapkan
tempat untuk praktek.
DAFTAR PUSTAKA
Sutrisno aji. 2017. Teknologi enzim. Malang. Ub press.
Suprarti lies.
No comments:
Post a Comment