OLEH:
NAMA : IKSAN SAPUTRA
STAMBUK : D1B1 17058
JURUSAN
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018
KATA PENGANTAR
Ucapan
puja-puji dan syukur hanya semata milik Tuhan Yang Maha Kuasa, kepada-Nya lah
saya memuji dan bersyukur, meminta ampunan dan pertolongan.Kepada-Nya juga lah
kita meminta perlindungan dari kejelekan diri dari setan yang senantiasa
membisikan kebatilan kepada hati kita.
Dengan rahmat serta pertolongan-Nya
puji syukur, akhirnya penyusunan makalah ini bisa terselesaikan dengan
lancar.Saya menyadari sepenuh hati bahwa tetap terdapat kekurangan yang ada
pada makalah ini.
Saya menantikan kritik dan saran
yang membangun dari setiap pembaca untuk materi evaluasi saya mengenai
penulisan makalah selanjutnya.Saya berharap hal itu semua dapat dijadikan
cambuk buat saya supaya lebih mengutamakan kualitas makalah ini dimasa yang
selanjutnya.Akhir kata saya sebagai penyusun
berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi siapa saja yang memperlukannya
dimasa yang akan datang.
Kendari, 04 Januari 2018
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL………………………………………………...............……...i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..……iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang………………………………………………………..…1
1.2. Rumusan Masalah…………………………………………………...…..3
1.3. Tujuan Penulisan……………………………………………………...…3
1.4. Manfaat…………………………………………………………….....…3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Remaja dan Mahasiswa…..……………………..……………………….4
2.2. Seks
Bebas……………………………………………………………….5
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Seks Bebas…………………………………………………...…….……7
3.2. Faktor-Faktor yang Mendorong
Terjadinya Seks Bebas……...….…..…8
3.3. Akibat atau Dampak Seks Bebas…………………………………….…12
3.4. Cara Mencegah seks Bebas………………………………………..……14
3.5.
Hukum yang Berhubungan Dengan Seks Bebas………………...…......16
3.6.
Pandangan Islam Terhadap Seks Bebas...………...................................17
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpilan…………………………………………..…………………19
4.2.
Saran…….…………………………………………………….……….19
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………….……………...20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Dalam
memasuki akanmasa dewasa ini kita cenderung menginginkan kesenangan duniawi
saja, tanpa memperhatikan dampak negatif yang ditimbulkan akibat perbuatannya
tersebut. Kita banyak menghabiskan waktu untuk bersenang-senang tanpa ada
batas.Ini akibat adanya pergaulan bebas yang terjadi pada sekarang.Anak remaja
sekarang banyak menyalah artikan arti pergaulan bebas yang sebenarnya.Mereka
hanya tahu kalau kita bebas melakukan perbuatan apapun itulah yang ada dibenak
mereka semua. Salah satu contoh yang selalu dilakukan anak remaja sekarang
adalah Seks Bebas
Biasanya
para remaja melakukan perbuatan-perbuatan memalukan itu karena rasa ingin
tahunya dan ingin mencoba sesuatu.Seperti halnya seks bebas, mereka melihat
adegan-adegan yang melanggar agama akhirnya nafsu mereka bergerak dan ingin
mencobanya.Merekapun melakukan hal itu dengan pasangannya tapi bukan istrinya
melainkan bersama dengan pacar mereka.Untuk itu saya mencoba mengangkat judul
bahaya pergaulan bebas, agar para pembaca terkhusus untuk para remaja sekarang
untuk menghindari pergaulan bebas dan tahu dampak pergaulan bebas.
Pergaulan
merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu, dapat juga oleh individu dengan
kelompok. Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian
seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan
kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif.
Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antara individu atau kelompok
guna melakukan hal-hal yang positif.Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih
mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi
remaja yang masih mencari jati dirinya.Pergaulan ini kebanyakan terjadi pada
seorang remaja.Biasanya para remaja melakukan perbuatan-perbuatan
memalukan itu karena rasa ingin tahunya dan ingin mencoba sesuatu.Seperti
halnya seks bebas, mereka melihat adegan-adegan yang melanggar agama akhirnya
nafsu mereka bergerak dan ingin mencobanya.Merekapun melakukan hal itu dengan
pasangannya tapi bukan istrinya melainkan bersama dengan pacar mereka.
Seks bebas itu sendiri ada kaitannya
dengan perilaku yang berdampak buruk terhadap kesehatan reproduksi.Mereka tidak
memikirkan akibat dari perbuatan yang tidak mempunyai status.
Oleh karena itu pemerintah harus
mampu mengambil tindakan dan menyaring pengaruh yang berhak dan berdampak
negatif bagi para remaja.Begitu pula peran remaja harus mampu mengendalikan
diri dan menghindari hubungan seks pra nikah.Sikap pemerintah dalam menangani
seks bebas sangat membutuhkan perhatian masyarakat, karena tanpa campur tangan
keduanya sungguh tidakakantercapai apa yang kita inginkan. Karena masyarakat
perkotaan khususnya remajamasih dalam
pembaharuan kebebasan yang disalah artikan.
Salah satu faktor yang paling
berpengaruh dalam perubahan perilaku remaja dalam urusan seks adalah masuknya
budaya barat ke negara berkembang seperti Indonesia.Kita telah mengetahui bahwa
sebagian besar bangsa barat adalah bangsa sekuler, seluruh kebudayaan yang
mereka hasilkan jauh dari norma-norma agama.Hal ini tentunya bertentangan
dengan budaya Indonesia yang menjujung tinggi nilai agama dan pancasila.Selain itu, Banyaknya
media remaja yang getol menyajikan budaya Barat semakin mendekatkan remaja pada
kehidupan serba boleh (permissif) alias bebas berbuat selama tidak mengganggu orang lain.
Termasuk dalam urusan seks.Karena di beberapa negara Barat, perilaku seks bebas
remaja memang tinggi sekali.
Mereka para orang negara barat menganggap bahwa seks bebas adlah suatu yang
wajar, karna sebagian besar mereka disana melakukan seks bebas.
Untuk itu saya mencoba mengangkat
judul Seks Bebas Dikalangan Remaja dan Mahasiswa, agar para pembaca terkhusus
untuk para remaja dan mahasiswa sekarang untuk menghindari seks bebas dan tahu
dampak dari seks bebas tersebut.
1.2. Rumusan
Masalah
Adapun permasalahan yang diambil
dalam pembuatan makalah tentang Seks Bebas Dikalangan Remaja dan Mahasiswa
adalah sebagai berikut:
1.
Apakah yang dimaksud dengan seks bebas?
2.
Apakah factor-faktor yang mendorong para remaja atau mahasiswa melakukan seks bebas?
3.
Apaakibat atau dampak dari seks bebas?
4.
Apa yang harus dilakukan untuk mencegah seks bebas?
5.
Apa hukum-hukum yang berhubungan dengan seks bebas?
6.
Bagaimana Pandangan islam terhadap seks bebas?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah tentang Seks
Bebas Dikalangan Remaja dan Mahasiswa ini adalah sebagai berikut:
1.
Mengetahui apa yang dimaksud dengan
seks bebas.
2. Mengetahui
faktor-faktor yang mendorong remaja dan mahasiswamelakukan seks bebas.
3.
Mengetahui akibat atau dampak dari seks bebas.
4.
Mengetahui cara mencegah terjadinya
seks bebas.
5. Mengetahui
hukum-hukum yang berhubungan dengan seks bebas.
6. Mengetahui hukum seks bebas dalam agama islam.
1.4 Manfaat Penulisan
Menambah wawasan dan pengetahuan
pembaca beserta penulis mengenai pergaulanmengenai seks bebas berserta cara
penanggulangannya. Dengan adanya makalah ini maka para remaja dapat sedikit
menghindari yang namanya seks bebas, karena seks bebas ini sangat berbahaya
bagi para remaja yang kehilangan didikan dari orang tua.
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Remaja
dan Mahasiswa
Manusia selalu mengalami perubahan,
baik itu perubahan yang bersifat fisik (bentuk tubuh) maupun yang bersifat
nonfisik (sifat dan tingkah laku).Masa remaja merupakan masa yang pasti dialami
oleh setiap orang.Pada masa ini, pola pikir kita mengalami peralihan dari pola
pikir yang masih bersifat kekanak-kanakan menjadi pola pikir yang lebih dewasa.
Setelah melewati masa remaja maka setiap orang akan memasuki sebuah tahapan
atau fase yang disebut dengan fase pendewasaan. Di dalam fase ini manusia
mengalami perubahan pola pikir menjadi lebih matang secara bertahap.Pada masa
remaja biasanya setiap individu masih bingung dalam menentukan siapa sebenarnya
dia (tahap pencarian jati diri) dalam artian masih mencari apa yang harus ia
lakukan dalam kehidupannya. Pada masa inilah diperlukan penanaman nilai-nilai
norma yang berlaku pada waktu menjalani fase pendewasaan tidak terjerumus
kedalam jurang kesalahan yang dalam (Michael, 2011).
Remaja berasal dari kata latin
adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence
mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial
dan fisik.Remaja sebenarnya tidak mempunyaii tempat yang jelas karena tidak
termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua.Seperti yang
dikemukakan oleh Calon bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat
transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak
lagi memiliki status anak masa. Remaja adalah peralihan dari masa anak dengan
masa dewasa yang mengalamii perkembangan semua aspek/fungsi untuk memasuki masa
dewasa.Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi
wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria (Sabas, 2009).
Remaja (adolescene) diartikan
sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang
mencakup perubahan biologis,kognitif,dansosialemosional. Batasan usia remaja
yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang
waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12-15 tahun masa
remaja awal, 15-18 tahun masa remaja pertengahan, dan 18-21 tahun masa remaja
akhir. Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat
bagian, yaitu masa pra-remaja 10-12 tahun, masa remaja awal 12-15 tahun, masa
remaja pertengahan 15-18 tahun, dan masa remaja akhir 18-21 (Kartini, 2005).
Masa remaja dimulai dari saat
sebelum baligh dan berakhir pada usia baligh. Oleh sebagian ahli psikologi,
masa remaja berada dalam kisaran usia antara 11-19 tahun. Adapula yang
mengatakan antara usia 11-24 tahun. Selain itu, masa remaja merupakan masa
transisii (masa peralihan) dari masa anak-anak menuju masa dewasa, yaitu saat
manusia tidak mau lagi diperlakukan oleh lingkungan keluarga dan masyarakat
sebagian anak-anak, tetapi dilihat dari pertumbuhan fisik, perkembangan psikis
(kejiwaan), dan mentalnya belum menjukkan tanda-tanda dewasa. Pada masa ini
(masa remaja), manusia banyak mengalami perubahan yang sangat fundamental dalam
kehidupan baik perubahan fisik dan psikis (kejiwaan dan mental) (Kartono 2005).
2.2. Seks Bebas
Seks bebas itu sendiri ada kaitannya
dengan perilaku yang berdampak buruk terhadap kesehatan reproduksi.Mereka (para
remaja dan mahasiswa) tidak memikirkan akibat dari perbuatan tersebut. Selain
itu, banyaknya media remaja yang sering menyajikan budaya barat semakin
mendekatkan remaja pada kehidupan serba boleh (permissif) alias bebas berbuat
selama tidak mengganggu orang lain. Termasuk dalam urusan seks.Hal tersebut
dapat terjadi karena tidak adanya budaya serta norma-norma yang mereka junjung,
sedangkan di Indonesia sendiri ada budaya serta norma-norma yang harus kita junjung
hal tersebut seharusnya dapat menjauhkan diri kita dari seks bebas (Gunarsah,
2000).
Seks bebas merupakan hubungan yang
dilakukan oleh laki-laki dan perempuan tanpa adanya ikatan perkawinan. Kita
tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku
menyimpang, yang mana“bebas”yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma
yang ada. Masalah seks bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun
dari media massa. Sedangkan remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke
dewasa.Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia
antara 16 tahun sampai dengan 24 tahun.Seorang remaja sudah tidak lagi dapat
dikatakan sebagai kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat
dikatakan dewasa.Mereka sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya
dan ini pun sering dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui banyak
kesalahan (Gunarso, 2010).
Selain disebabkan oleh pacaran, seks
bebas juga didominani oleh para remaja untuk mencari uang tambahan. Padahal
untuk mencari uang masih banyak lagi jalan halal yang dapat mereka lakukan,
pada dasarnya meraka melakukan seks bebas dengan alasan mencari uang adalah
alasan sampingan, itu semua karena merekapun menyukai seks bebas tersebut tanpa
berfikir akibat buruk yang akan mereka tanggung. Pengertian pacaran dalam era
globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15
tahun yang lalu.Akibatnya, di jaman ini banyak remaja yang putus sekolah karena
hamil.Oleh karena itu, dalam masa pacaran, anak hendaknya diberi pengarahan
tentang idealisme dan kenyataan.Anak hendaknya ditumbuhkan kesadaran bahwa
kenyataan sering tidak seperti harapan kita, sebaliknya harapan tidak selalu
menjadi kenyataan.Demikian pula dengan pacaran. Keindahan dan kehangatan masa
pacaran sesungguhnya tidak akan terus berlangsung selamanya. Dengan adanya
kesadaran bahwa pacar bukanlah hak milik selamanya maka seorang remaja akan
lebih berfikir ulang untuk melakukan seks bebas (Sabilah, 2001).
Dalam
perkembangannya, kehidupan di jaman yang telah maju ini memiliki dampak bagi
masyarakat terlebih lagi dalam pergaulan remaja masa kini. Pergaulan pada
remaja masa kini telah jauh dari batas norma yang telah ditetapkan. Telah
banyak penyimpangan yang dilakukan oleh para remaja dalam pergaulannya, seperti
seks bebas.Oleh karena itu tidak aneh jika jumlah penderita HIV/AIDS dan wanita
terutama dari kalangan remaja/anak sekolah yang hamil di luar nikah (Sabas,
2009).
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Seks Bebas
Seks bebas merupakan hubungan yang dilakukan oleh laki-laki
dan perempuan tanpa adanya ikatan perkawinan. Kita tentu tahu bahwa pergaulan
bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang
dimaksud adalah melewati batas-batas norma yang ada. Masalah seks bebas ini sering kita dengar baik
di lingkungan maupun dari media massa. Remaja adalah individu labil yang
emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar.
Kurangnya keimanan, masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan
yang minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul bebas membuat makin
berkurangnya potensi generasi muda Indonesia dalam kemajuan bangsa.Padahal
Generasi muda adalah tulang punggung bangsa, yang diharapkan di masa depan
mampu meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini agar lebih baik. Dalam
mempersiapkan generasi muda juga sangat tergantung kepada kesiapan masyarakat
yakni dengan keberadaan budayanya
Sedangkan remaja adalah masa
peralihan dari kanak-kanak ke dewasa.Para ahli pendidikan sependapat bahwa
remaja adalah mereka yang berusia antara 16 tahun sampai dengan 24
tahun.Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak,
namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa.Mereka sedang
mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan
melalui metode coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan.Kesalahan yang
dilakukan sering menimbulkan kekhawatiran serta perasaan yang tidak
menyenangkan bagi lingkungan dan orangtuanya. Sedangkan mahasiswa sudah bisa
dikatakan cukup dewasa.
Oleh karena itu, dalam masa pacaran,
anak hendaknya diberi pengarahan tentang idealisme dan kenyataan.Anak hendaknya
ditumbuhkan kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti harapan kita,
sebaliknya harapan tidak selalu menjadi kenyataan.Demikian pula dengan pacaran.
Keindahan dan kehangatan masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus berlangsung
selamanya.
Dengan adanya kesadaran bahwa pacar bukanlah hak milik selamanya maka seorang
remaja ataupun mahasiswa akan lebih berfikir ulang untuk melakukan seks bebas.
3.2.
Faktor-Faktor yang Mendorong Terjadinya Seks Bebas
Dalam perkembangannya, kehidupan di jaman yang telah maju
ini memiliki dampak bagi masyarakat terlebih lagi dalam pergaulan remaja masa
kini. Pergaulan pada remaja masa kini telah jauh dari batas norma yang telah
ditetapkan. Telah banyak penyimpangan yang dilakukan oleh para remaja
dalam pergaulannya, seperti seks bebas. Oleh karena itu tidak aneh jika jumlah
penderita HIV/AIDS dan wanita terutama dari kalangan remaja/anak sekolah yang
hamil di luar nikah. Hal ini di karenakan sekarang mereka sangat begitu
mudah memasuki tempat-tempat khusus orang-orang dewasa.
Berikut Beberapa faktor yang mendorong para remaja dan
mahasiswa
untuk melakukan seks bebas adalah sebagai berikut:
1. Karena kehidupan iman yang rapuh.
Kehidupan beragama yang baik dan
benar ditandai dengan pengertian, pemahaman dan ketaatan dalam menjalankan
ajaran-ajaran agama dengan baik tanpa dipengaruhi oleh situasi kondisi apapun.
Seseorang dapat melakukan seks bebas karna kurangnya keimanan dalam dirinya.
Oleh sebab itu sejak dini para remaja dan mahasiswa harus meningkatkan
pengetahuan tentang agamanya sendiri, karna agama adalah tumpuan bagi hidup
kita. Jika pengetahuan tentang agama saja minim, apalagi pengetahuan diluar
agama tentu sangat minim.
2. Kurangnya perhatian orang tua.
Orang tua sangat berperan penting
dalam kehidupan seorang anak. Perhatian orang tua sangat diperlukan oleh
seseorang karna orang tualah yang paling dekat dengannya. Bimbingan orang tua
sangat berpengaruh pada tingkah laku seseorang. Apabila orang tua kurang
memberi pengarahan serta pengetahuan maka seorang anak akan mudah terjerumus
dalam kebiasaan berseks bebas.
Tetapi ada juga anak yang memang
memiliki kepribadian buruk, walaupun orang tuanya sudah memberikan perhatian
yang cukup serta pengarahan yang cukup pula, anak yang tergolong memiliki
keprobadian buruk akan senantiasa tidak mendengarkan perkataan orang tuanya.
Hal tersebut akan meninggalan penyesalan pada akhir perbuatan remaja atau
mahasiswa tersebut.
3. Lengkapnya fasilitas.
Fasilitas yang lengkap akan
mempermudah seseorang untuk dapat melakukan seks bebas. Tetapi tergantung pada
diri masing-masing, jika mampu menggunakan fasilitas yang diberikan orang tua
dengan baik maka hal tersebut tidak akan terjadi. Jika seorang remaja atau
mahsiswa memiliki fasilitas yang mendukung utnuk mereka melakukan seks bebas
seperti rumah yang nyaman dari perhatian warga, maka perlakuan seks bebas akan
mudah sekali terjadi.
4. Tekanan dari seorang pacar
Karena kebutuhan seorang untuk
mencintai dan dicintai, seseorang harus rela melakukan apa saja terhadap
pasangannya, tanpa memikirkan resiko yang akan dihadapinya. dalam hal ini yang
berperan bukan saja nafsu seksual, melainkan juga sikap memberontak terhadap
orang tuanya.
5. Pelampiasan diri.
Faktor ini tidak hanya datang dari
diri sendiri, misalnya karena terlanjur berbuat, seorang remaja perempuan
biasanya berpendapat sudah tidak ada lagi yang dapat dibanggakan dalam dirinya,
maka dalam pikirannya tersebut ia akan merasa putus asa dan mencari pelampiasan
yang akan menjerumuskannya dalam pergaulan bebas seperti seks bebas.
6. Kurangnya pengetahuan tentang seks
bebas.
Karena menganggap bahwa hubungan
seks bebas adalah bentuk penyaluran kasih sayang dalam sebuah hubungan
berpacaran. Kebanyakan dari mereka merasa tanpa seks kegiatan pacaran mereka
tidak efektif, padahal pemikiran seperti itu adalah bentuk bujuk rayu setan.
Tidak sedikit para remaja juga para mahasiswa berfikiran seperti itu.
7. Rasa ingin tahu tentang sesuatu yang
berbau seksual.
Pada usia remaja keingintahuannya
begitu besar terhadap seks, apalagi jika teman-temannya mengatakan bahwa terasa
nikmat, ditambah lagi adanya infomasi yang tidak terbatas masuknya, maka rasa
penasaran tersebut semakin mendorong mereka untuk lebih jauh lagi melakukan
berbagai macam percobaan yang tanpa mereka sadari bahwa percobaan tersebut
berbahaya.
8. Tontonan yang tidak mendidik.
Akibat atau
pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan bagi remaja sangat besar.Apa yang merka tonton, berkorelasi secara positif
dan signifikan dalam membentuk perilaku mereka, terutama tayangan film dan
sinetron, baik film yang ditonton di layar kaca maupun film yang ditonton di
layar lebar.Acara televisi begitu berjibun dengan tayangan yang bikin ‘gerah’,
Video klip lagu dangdut saja, saat ini makin berani pamer aurat dan
adegan-adegan yang bisa meningkatkan gairah para lelaki.
9. Pergaulan bebas.
Pergaulan bebas yang melewati batas
seperti dugem, minum-minuman keras dan sebagainya akan berujung pada seks
bebas. Karna pergaulan bebas dapat menyebabkan seseorang lupa diri, merasa
tidak modern jika tidak mengikuti tren yang akan berujung pada seks bebas.
10. Masa remaja
terjadi kematangan biologis.
Seorang
remaja sudah dapat melakukan fungsi reproduksi sebagaimana layaknya orang
dewasa sebab fungsi organ seksualnya telah bekerja secara normal. Hal ini
membawa konsekuensi bahwa seorang remaja akan mudah terpengaruhi oleh stimuli
yang merangsang gairah seksualnya, misalnya dengan melihat film porno, cerita cabul, dan gambar-gambar
erotis.
11. Rendahnya pengetahuan tentang bahaya
seks bebas.
Sehingga mereka beranggapan bahwa
seks bebas adalah suatu hal yang wajar bagi pergaulan mereka. Faktor
pengetahuan yang minim ditambah rasa ingin tahu yang tinggi, kurangnya pengetahuan
akan dampak dan akibat akan hal yang kita lakukan dapat memudahkan kita
terjerumus ke dalam hal hal yang negatif. Pada umumnya kita sebagai seorang
remaja memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi, apabila menemukan atau
melihat suatu hal yang baru maka otomatis kita akan ingin merasakannya atau
mencobanya.
12. Faktor lingkungan seperti orang tua,
teman dan tetangga.
Di dalam faktor ini tidak sedikit
anak remaja yang terjerumus kedalam pergaulan bebas di karenakan ada masalah di
dalam keluarganya atau yang sering mereka sebut dengan broken home.Dan yang
menjadi penyebab yang sering terjadi juga adalah karena terjerumus atau
terpengaruh oleh temannya demi mendapatkan pujian atau ingin di bilang “gaul”.
13. Salah bergaul
Teman merupakan orang yang sangat
berpengaruh bagi para remaja dan mahasiswa. Apabila seorang remaja atau
mahasiswa salah dalam memilih teman maka akibatnya akan fatal. Memilih teman
berarti memilih masa depan, maka siapapun yang ingin masa depannya cerah
ditengah bekapan arus globalisasi, serta luas ilmu dan wawasannya, maka ia
harus pandai dalam memilih teman. Seseorang akan dipastikan rusak masa depannya
jika bergaul dengan orang-orang yang membenarkan kemaksiatan.
14. Kegagalan
remaja menyerap norma
a.
Hal ini
disebabkan karena norma-norma yang ada sudah tergeser oleh modernisasi yang
sebenarnya adalah westernisasi. Boleh saja kita mengikuti modernisasi namun tetap harus
disesuaikan dengan norma-norma adat dan budaya serta agama yang ada.
b. Faktor
perubahan zaman.
Faktor ini juga adalah hal yang cukup
kuat menjadi penyebab pergaulan bebas di kalangan remaja. Karena di zaman
sekarang banyak media yang mudah di akses oleh semua umur yang menyediakan
tayangan tanyangan yang seharusnya hanya di tayangkan khusus orang dewasa.Namun
karena rasa ingin tahu yang sangat tinggi yang mendorong para remaja
menggunakan atau melihat media untuk orang dewasa tersebut.Setelah
melihat,otomatis rasa ingin tahu itu pun akan terus berkembang seperti ingin
mengetahui rasa dan ingin mencoba hal yang baru dia lihat.Oleh karena itu
pengawasan orang tua adalah hal yang sangat penting dalam faktor ini.
Ada banyak sebab remaja melakukan
pergaulan bebas.Penyebab tiap remaja mungkin berbeda tetapi semuanya berakar
dari penyebab utama yaitu kurangnya pegangan hidup remaja dalam hal keyakinan
atau agama dan ketidak stabilan emosi remaja.Hal tersebut menyebabkan perilaku
yang tidak terkendali.Namun
semuanya kembali ke diri kita sendiri, mau menjadi orang yang seperti apa kita
? Jauhilah pergaulan bebas dan hal hal negatif yang berdampak sangat merugikan
bagi diri kita sendiri.
3.3. Akibat
atau Dampak Dari Seks Bebas
Selain memiliki hukum haram, seka bebas memiliki akibat atau
dampak yang sangat negatif bagi sipelaku. seks bebas juga dapat menghilangkan
rasa malu, padahal dalam agama malu merupakan suatu hal yang amat ditekankan
dan dianggap perhiasan yang sangat indah khususnya bagi wanita. Selain itu seks
bebas juga dapat berakibat:
a) Hilangnya Kehormatan.
Hilangnya kehormatan, jatuh
martabatnya baik di hadapan Tuhan maupun sesama manusia serta merusak masa
depannya, dan meninggalkan aib yang berkepanjangan bukan saja kepada pelakunya
bahkan kepada seluruh keluarganya. Kehormatan sangat penting bagi setiap
manusia, terutama pada wanita. Jika kehormatan tersebut sudah hilang maka akan
jelas terlihat perbedaannya dengan wanita yang masih menjaga kehormatannya.
b) Prestasi cenderung menurun.
Apabila seorang remaja atau
mahasiswa sudah melakukan seks bebas, maka fikirannya akan selalu tertuju pada
hal negatif tersebut. Rasa ingin mengulanginya selalu ada, sehingga tingkat
kefokusannya dalam mengikuti proses belajar disekolah atupun diperkuliahan akan
menurun. Malas belajar, malas mengerjakan tugas dan lains ebagainya dapat
menurunkan prestasi seorang remaja ataupun mahasiswa tersebut.
c) Zina Mengeluarkan Bau Busuk.
Bau tersebut yang mampu dicium oleh
orang-orang yang memiliki ‘qalbun salim’ (hati yang bersih) melalui mulut atau
badannya, Hal ini sangat dipercayai oleh agama islam.
d) Hamil Diluar Nikah.
Hamil diluar nikah akan sangat
menimbulkan masalah bagi sipelaku. Terutama bagi remaja yang masih sekolah,
pihak sekolah akan mengeluarkan sipelaku jika ketahuan peserta didiknya ada
yang hamil.
e) Aborsi dan bunuh diri.
Terjadinya hamil diluar nikah akibat
seks bebas akan menutup jalan fikiran sipelaku, guna menutupi aib ataupun
mencari jalan keluar agar tidak merusak nama baik dirinya dan keluarganya hal
tersebut dapat berujung pada pembunuhan janin melalui aborsi bahkan bunuh diri.
f)
Tercorengnya Nama Baik Keluarga.
Semua orang tua akan merasa sakit
hatinya jika anak yang dibangga-banggakan juga di idam-idamkan hamil diluar
nikah. Nama baik keluarga akan tercoreng karna hal tersebut, dan hal tersebut
akan meninggalkan luka yang mendalam dihati keluarga.
g) Tekanan Batin.
Tekanan batin yang mendalam
dikarenakan penyesalan. Akibat penyesalan tersebut sipelaku akan sering murung
dan berfikir yang tidak rasional.
h) Terjangkit Penyakit.
Mudah terjangkit penyakit HIV/AIDS
serta penyakit-penyakit kelamin yang mematikan, seperti penyakit herpes dan
kanker mulut rahim. Jika hubungan seks tersebut dilakukan sebelum usia 17
tahun, risiko terkena penyakit tersebut bisa mencapai empat hingga lima kali
lipat.
i)
Ketagihan.
Seks bebas dapat menyebabkan
seseorang ketagihan untuk melakukan hal kotor tersebut. Hal tersebut sangat
berbahaya karna keinginan yang tidak
terkontrol.
j)
Gangguan kejiwaan.
Akibat seks bebas seseorang dapat
mengalami gangguan kejiwaan atau setres, disebabkan karna ketidak mampuan
menerima kehidupan, kurangnya persiapan mental untuk hamil serta takut terhadap
hukuman Tuhan.
3.4. Cara
Mencegah Seks Bebas
Seks bebas yang terjadi pada remaja dan mahsiswa dapat
dicegah dengan beberapa upaya. Upaya-upaya tersebut antara lain:
1. Mempertebal keimanan dan ketaatan
kepada Tuhan YME.
Mendekatkan diri kepada tuhan akan
menjauhkan kita dari perbuatan mungkar.
2. Menanamkan
nilai-nilai agama, moral dan etika.
Antara lain : pendidikan agama, moral
dan etika dalam keluarga, kerjasama guru, orangtua dan tokoh masyarakat.
3. Menanamkan
Nila Ketimuran.
Kalangan remaja dan mahsiswa kita
kebanyakan sudah tak mengindahkan lagi akan pentingnya nilai-nilai ketimuran.
Tentu saja nilai ketimuran ini selalu berkaitan dengan nilai Keislaman yang
juga membentuk akar budaya ketimuran.Nilai yang bersumberkan pada
ajaranspiritualitas agama ini perlu dipegang.Termasuk meningkatkan derajat
keimanan dan moralitas pemeluknya. Dengan dipegangnya nilai-nilai ini,
harapannya mereka khususnya kalangan muda akan berpikir seribu kali untuk
terjun ke seks bebas.
4. Menghindari perilaku yang akan
merangsang seksual.
Melalui pakaian, perilaku akan
tercerminkan. Perilaku yang dapat merangkang seksual seperti bergaul sangat
dekat dengan orang yang berlainan jenis.
5. Pendidikan.
Pendidikan yang diberikan hendaknya
tidak hanya kemampuan intelektual, tetapi juga mengembangkan kemauan emosional
agar dapat mengembangkan rasa percaya diri, mengembangkan ketrampilan mengambil
keputusan yang baik dan tepat, mengembangkan rasa harga diri, mengembangkan
ketrampilan berkomunikasi, yang mampu mengatakan “tidak” tanpa beban dan tanpa
mengikuti orang lain.
6. Pendidikan
sex (Sex Education).
Hal ini
dapat diartikan sebagai penerangan tentang anatomi, fisiologi seks manusia,
bahaya penyakit kelamin. Pendidikan seks adalah membimbing serta mengasuh
seseorang agar mengerti tentang arti, fungsi dan tujuan seks, sehingga ia dapat
menyalurkan secara baik, benar dan legal.
7. Penyuluhan tentang seks bebas.
Dalam penyuluhan tersebut dalam
dijelaskan kepada kaula muda khususnya remaja dan mahasiswa tentang
sebab-akibat dari pergaulan bebas. Sehingga mereka dapat menghindarikan diri
dari hal-hal yang akan membawa mereka pada seks bebas.
8. Menegakkan
Aturan Hukum.
Sudah sepatutnya para penegak hukum menjaga tempat-tempat
yang sering digunakan oleh para kaula muda untuk berpacaran.
9.
Jujur Pada
Diri Sendiri.
Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin
yang terbaik untuk diri masing-masing.Sehingga seks bebas tersebut dapat dihindari.Jadi
dengan ini remaja tidak mengikuti hawa nafsu mereka. Pada dasarnya mereka yang
melakukan seks bebas menyadari bahwa hal yang mereka lakukan adalah salah.
10. Memperbaiki Cara Berkomunikasi.
Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga
terbina hubungan baik dengan masyarakat, untuk memberikan batas diri terhadap
kegiatan yang berdampak negatif dapat kita mulai dengan komunikasi yang baik
dengan orang-orang di sekeliling kita. Karna pada umumnya terjadi seks bebas
dikarenakan tidak adanya kepedulian antar tetangga.
11. Pacaran sehat.
Berpacaran sangat lekat hubungannya dengan seks, karena
tidak sedikit mereka yang melakukan seks bebas bersama kekasihnya. Disitulah
kita tanamkan budaya pacaran sehat tanpa seks. Berpacarn sehat itu seperti:
tidak berhubungan seks, pacar sebagai pemberi motivasi.
12. Menjauhkan diri dari beduan ditempat
sepi.
Seks bebas bisa terjadi dengan didukungkan suatu tempat, jadi
apabila seorang remaja atau mahasiswa yang masih polos akan mudah dirayu yang
berujung pada seks bebas. Apabila sepasang remaja atau mahasiswa berdua
ditempat yang sepi maka ada orang ketiga yaitu setan yang dapat menjerumuskan
terjadinya seks bebas.
13. Munakahat.
Munakahat atau menikah.Cara ini efektif sekali.Inilah
yang ditawarkan oleh Islam sebagai salah satu solusi atas seks bebas.Karna pada dasarnya pacaran yang
baik adalah pacaran setelah menikah, untuk menghindarkan fitnah dan perbuatan
zina.
3.5. Hukum-Hukum yang Berhubungan Dengan Seks Bebas
Adapun
dampak Hukum yang berhubungan dengan seks Bebas adalah sebagai berikut:
1.
Seks Bebas
Secara khusus mengenai seks bebas tidak
diatur dalam KUHP tetapi tindakan tersebut dapat menjerumuskan kita pada tindak
pidana tertentu, seperti:
Melanggar kesusilaan didepan umum
Pasal 281 KUHP menyatakan bahwa :
Dipidana
dengan pidana penjara selama-lamanya dua tahun delapan bulan atau denda
sebanyak-banyaknya empat ribu lima ratus rupiah:
Ke-1 barangsiapa dengan sengaja merusak kesusilaan
dihadapan umum;
Ke-2 barangsiapa dengan sengaja merusak kesusilaan
dimuka orang lain yang hadir tidak
dengan kemauannya sendiri.
2.
Tindak Pidana
Perkosaan
Pasal
285 KUHP menyatakan bahwa “Barangsiapa yang dengan kekerasan atau dengan
ancaman memaksa perempuan yang bukan isterinya bersetubuh dengan dia, karena
perkosaan, dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya dua belas tahun”.
3.
Berzina
Pasal
284 ayat (1) KUHP menyatakan bahwa :
Dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya Sembilan
bulan:
Ke-1 laki-laki yang beristri yang berzina sedang
diketahuinya, bahwa pasal 27 Kita Undang-Undang Hukum Perdata berlaku baginya;
perempuan yang bersuami yang berzina.
Ke-2 laki-laki yang turut melakukan perbuatan itu,
sedang diketahuinya bahwa yang turut bersalah itu bersuami :
perempuan
yang tiada bersuami yang turut melakukan perbuatan itu, padahal diketahuinya,
bahwa yang turut bersalah itu beristri dan pasal 27 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata berlaku bagi yang turut bersalah itu.
4.
Menggugurkan
kandungan
Pasal
346 KUHP menyatakan bahwa “Wanita yang dengan sengaja menyebabkan gugur atau
mati kandungannya, atau menyuruh orang lain menyebabkan itu, dipidana dengan
pidana penjara selama-lamanya emapat tahun”
Pasal
348 KUHP menyatakan: (1) Barangsiapa dengan sengaja menyebabkan gugur atau mati
kandungan seorang wanita dengan izin wanita itu, dipidana dengan pidana penjara
selama-lamanya lima tahun enam bulan. (2) Jika perbuatan itu berakibat wanita
itu mati, ia dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya tujuh tahun.
5.
Membunuh anak
yang baru dilahirkan
Pasal
341 KUHP menyatakan “Seorang ibu yang karena takut akan diketahui ia sudah
melahirkan anak, pada ketika anak itu dilahirkan atau tiada berapa lama sesudah
dilahirkan, dengan sengaja menghilangkan nyawa anak itu dipidana karena
bersalah melakukan pembunuhan anak, dengan pidana penjara selama-lamanya tujuh
tahun”
3.6. Hukum Seks Bebas Dalam Agama Islam.
Tidak ada
satu agamapun yang mewajibkan pengikutnya untuk melakukan seks diluar nikah,
Pandangan dari berbagai agama mengenai sex bebas pastilah negatif terlebih lagi
di agama islam. Dibuktikan dengan Firman Allah SWT : “Dan janganlah kamu
mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan
suatu jalan yang buruk.” (Q.S. Al-Isra’: 32). Pernyataan yang menyataakan bahwa
perbuatan zina termasuk dosa besar setelah syirik dan pembunuhan, dan termasuk
kekejian yang membinasakan dan kejahatan yang mematikan. Rasulullah SAW
bersabda: “Tidaklah suatu dosa setelah syirik yang lebih besar di sisi Allah
dari setetes air mani yang diletakkan seorang lelaki pada rahim yang tidak
dihalalkan baginya.”.
Adapun
hukumannya yang diterapkan di agama Islam adalah dengan menegakkan hukuman bagi
pelaku zina baik laki-laki maupun perempuan yang sudah menikah berupa rajam
dengan lemparan batu hingga meninggal agar seluruh anggota tubuhnya merasakan
siksaan itu sebagai hukuman bagi keduanya.Keduanya dilempar dengan batu sebagai
gambaran bahwa mereka telah menghancurkan suatu rumah tangga, maka keduanya
dirajam dengan menggunakan batu-batu dari bangunan yang telah mereka hancurkan
itu.Bila keduanya belum berkeluarga, maka mereka dicambuk sebanyak 100 kali
dengan cambukan yang paling keras dan dibuang dari negeri asalnya selama satu
tahun. Di Indonesia tidak dapat memberlakukan hukum rajam karena indonesi
merupakan negara yang domokrasi, hukum rajam berlaku di negara islami seperti
arab.
Melihat
fakta yang terjadi di sekitar kita, banyak para pemuda dan pemudi yang mengaku
dirinya muslim tetapi mereka melakukan perbuatan zina. Jika hal ini dibiarkan,
maka akan sangat berabahaya bagi kelanjutan da’wah Islam. Betapa sedihnya jika
umat Islam yang begitu besar tetapi akhlak para pemudanya penuh dengan
kebobrokan.Naudzubillahi min zaalik.Padahal Islam telah menetapkan dan mengatur
batas-batas dalam pergaulan bebas diantaranya dengan menjaga dengan pandangan
mata dan memelihara kehormatan (tarji).
Solusi islam
dalam penanggulangan seks bebas yaitu:
1.
Memberikan hukuman yang berat seperti yang telah
disampaikan sebelumnya sehingga manusia merasa takut untuk berbuat zina.
2.
Memberikan suatu ketetapan yang mampu memberitahukan
kedalam hati nurani kita bahwa berzina itu salah dan akan menimbulkan
malapetaka.
3.
Memberikan saran agar menjaga hawa nafsu dengan puasa
sunnah.
4.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Seks
bebas sudah menjadi hal yang tidak tabu lagi bagi kalangan remaja di Indonesia.
Kegiatan seks bukan hanya dilakukan oleh pasangan yang sah menurut agama dan
hukum yang berlaku akan tetapai juga dilakukan oleh para pelajar dan mahsiswa.
Pelajar dan mahasiswa sekarang ini cenderung lebih mengutamakan pacaran dan
kebutuhannya yang lain daripada menuntut ilmu. Mereka tidak lagi tenggelam
dalam pelajaran akan tetapi sudah tenggelam dalam lautan asmara yang mereka
namakan cinta.
Pergaulan remaja yang bebas
sebenarnya dikarenakan oleh segala macam perkembangan yang di salah artikan
oleh remaja itu sendiri maupun lingkungannya. Seks bebas menyebabkan para
remaja kehilangan bangku sekolahnya, sama halnya juga para mahsiswa yang
terpaksa berhenti kuliah karna hamil diluar nikah. Selain itu, hamil diluar
nikah dapat berujung pada pengguguran janin, baik melalui aborsi ataupun bunuh
diri karena tidak siapnya menerima kenyataan (hamil diluar nikah) tersebut.
4.2. Saran
Kepada generasi muda agar menetapkan
tujuan dan arah hidup yang jelas, belajar lebih mengenal diri sendiri,
meningkatkan ke imanan dan ketakwaannya dengan mengisi kegiatan yang bermanfaat
serta bergaul dengan teman secara benar sehingga dapat terhindar dan terjerumus
pada perilaku seks bebas.
DAFTAR PUSTAKA
Gunarsah,
Singgih. D., 2000.Pendidikan Seksual.PT
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Gunarso.2010.Etika
Pergaulan Remaja.Quantum. Jakarta.
Kartono
&Kartini. 2005. Perkembangan Remaja.
PT. Rosda Karya. Bandung.
Michael, J.
2011. Http://Dunia Remajamasakini.Gg.Com/2011/10/Pergaulan-Remaja-Karakteristik.Html.Diakses
Pada Tnggal 02 Januari 2018.
Sabas Hartono,
Hadi. 2009. “Makalah
Dampak Seks Bebas Dikalangan
Remaja”. Dalam http://www.google.com/hadi.asp.
Diakses pada tanggal 01 januari 2018
Sabila, S.
2001.Psikologi Perkembangan.
Gramedia. Jakarta
Singgih, D.
2010. Http://DuniaRemaja.Blogspot.Com/2009/10/Etika-Pergaulan Remaja
Dalam-Pandangan.Html. Diakses Pada Tanggal 02 Januari 2018.
No comments:
Post a Comment