dunia milenial

Monday, November 19, 2018

Deskriptif Fakultas Pertanian UHO

Di Indonesia terdapat berbagai macam universitas yang di dalamnya mensamadkan tentang pendidikan pertanian salah satunya adalah Universitas Halu Oleo. Universitas Halu Oleo merupakan Universitas Negeri pertama di Sulawesi Tenggara yang didalamnya terdapat berbagai macam fakultas dan jurusan. Awal terbentuknya hanya terdiri dari 4 fakultas utama yaitu fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, fakultas ilmu sosial dan ilmu politik, fakultas ekonomi dan fakultas pertanian.

sekarang fakultas pertanian terdiri dari 5 jurusan yaitu agroteknologi, agribisnis, ilmu tanah, penyuluhan pertanian, proteksi tanaman dan ilmu dan teknologi pangan. jurusan ilmu dan teknologi pangan merupakan leburan dari fakultas industri dan teknologi pertanian yang di bubarkan beberapa waktu lalu oleh kemenristekdikti.

oke, kita kembali ke pembahasan utama kita yaitu fakultas pertanian. fakultas pertanian memiliki beberapa macam fasilitas seperti gedung, lahan percobaan, laboratorium dan fasilitas-fasilitas lainnya. di fakultas pertanian sendiri merupakan satu-satunya fakultas yang memiliki saluran siaran radio.

lahan percobaan fakultas pertanian terdiri dari 2 lahan yang terpisah. di lahan tersebut semua mahasiswa pertanian dapat menuangkan kreatifitasnya dalam hal bercocok tanam. namun setiap lahan memiliki kekurangan masing-masing.

Sunday, November 18, 2018

Organisasi Paguyuban, FORKOMM (Forum Komunikasi Mahasiswa Maabhodo)

Organisasi merupakan sekumpulan individu yang satu visi untuk bisa bersama-sama mewujudkan suatu tujuan yang besar baik itu bermanfaat bagi mereka sendiri maupun untuk oramg-orang di sekitar. Dunia mahasiswa apabila di lihat dari segi organisator maka organisasi di dunia mahasiswa terbagi menjadi organisasi eksternal kampus dan organisasi internal kampus. contoh organisai eksternal kampus adalah GmnI, PMII, HmI, Paguyuban dan masih banyak organisasi yang kedudukannya di luar dai kampus. contoh organisasi internal kampus seperti Presma, BEM, HMJ dan sebagainya.

Organisasi paguyuban merupakan suatu organisasi yang terbentuk berdasarkan kepedulian sekelompok orang terhadap kehidupan sosial masyarakat.

Di sini saya akan menceritakan mengenai organisasi yang saya junjung sekarang yaitu FORKOMM (Forum Komunikasi Mahasiswa Maabhodo).

Forum ini di bentuk karena pada masa pembentukannya itu sesama mahasiswa desa maabhodo yang berdomisili di kendari, sulawesi tenggara masih sangat kurang komunikasi antar sesama mahasiswa, maka di bentuklah forum ini. forum ini di bentuk pada tahun 2011, yang di ketuai oleh saudara usman dan sempat fakum sampai tahun 2016. pada mubes kedua ini kembali dilakukan kembali pemilihan ketua baru yaitu saudara jarot pangestu dan sampai sekarang FORKOMM masih aktif sebagai forum pemersatu bagi mahasiswa maabhodo yang berdomosili di kendari, sulawesi tenggara.

FORKOMM dua tahun terakhir ini telah melakukan kegiatan tahunan yaitu mubes dan LDK. LDK ini menjadi suatu kendaraan atau jembatan bagi para mahasiswa baru FORKOMM untuk menjadi starter dalam menjalankan kehidupan di dunia baru yaitu perguruan tinggi ataupun intitusi terkait. Pengadaan kegiatan mubes bertujuan untuk merefleksi kembali yang menjadi acuan bagi para pengeurus dan anggota dalam menjalankan ke organisasian ini.

tepatnya pada tanggal 17 november 2018 para pengurus, alumni, anggota dan kader baru forum ini melakukan trip ke puncak amarilis yang terletak di kemaraya kota kendari. trip ini bertujuan untuk memeperkuat kembali ikatan silaturahmi sesama mahasiswa maupun alumni FORKOMM.

Saturday, November 17, 2018

LAPORAN PRAKTIKUM KESUBURAN TANAH DAN TEKHNIK PEMUPUKAN, Karakteristik Berbagai Jenis Pupuk


LAPORAN PRAKTIKUM
KESUBURAN TANAH DAN TEKNIK PEMUPUKAN
“Karakteristik Berbagai Jenis Pupuk”



Hasil gambar untuk LOGO UHO



Oleh :
IKSAN SAPUTRA
NIM. D1B1 17058



JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018
BAB 1 PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Tanah sebagai media tumbuh tanaman mempunyai fungsi menyediakan air, udara dan unsur-unsur hara untuk pertumbuhan tanaman namun demikian kemampuan tanah menyediakan unsure hara sangat terbatas. Hal tersebut di atas mendorong manusia berpikir dan berusaha untuk melestarikan kesuburan tanahnya. Salah satu dari usaha manusia untuk melestarikan tanahnya adalah dengan penambahan bahan pupuk yang dikenal dengan istilah pemupukan.
Pada saat ini pandangan perkembangan pertanian organic sebagai salah satu teknologi alternative untuk menanggulangi persoalan lingkungan sangat diperlukan. Persoalan besar yang terjadi disebabkan karena pencemaran tanah yang menyebabkan persediaan unsure hara dalam tanah semakin lama semakin menipis. Apalagi banyak unsur yang hilang tidak dikembalikan lagi ketanah. Jika hal ini berlangsung terus-menerus maka tanah akan semakin miskin unsure hara.
Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat di pabrik yang mengandung unsure hara tertentu, yang pada umumnya mempunyai kadar unsure hara yang tinggi. Pupuk buatan mempunyai kelemahan yaitu dapat merusak lingkungan dan mengandung sedikit unsure mikro. Sedangkan kebaikannya adalah pemakaiannya lebih mudah dan dapat diberikan pada saat yang tepat.
Pemupukan merupakan salah satu usaha pengelolaan kesuburan tanah. Pertanian akan semakin merosot,  hal ini disebabkan ketimpangan antara pasokan hara dan kebutuhan tanaman. Hara dalam tanah secara berangsur-angsur akan berkurang karena terangkut bersama hasil panen, pelindian, air limpasan permukaan, erosi atau penguapan. Pengelolaan hara terpadu antara pemberian pupuk dan pembenah akan meningkatkan efektivitas penyediaanhara, serta menjaga mutu tanah agar tetap berfungsi secara lestari.
Berdasarkan pernyataan di atas maka perlu di adakan kegiatan pengamatan tentang karakteristik berbagai jenis pupuk untuk dapat mengenal lebih baik mengenai berbagai macam jenis pupuk yang ada baik pupuk organic maupun anorganik serta pupuk cair maupun pupuk padat.

B.      Tujuan
Tujuan praktikum kali ini adalah untuk mengetahui karakteristik berbagai jenis pupuk serta dapat membedakan antara pupuk yang satu dengan pupuk yang lainnya.

C.      Manfaat
Manfaat yang dapat di ambil dari praktikum kali ini adalah praktikan dapat mengetahui perbedaan berbagai macam jenis pupuk yang menjadi bahan praktikum kali ini.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.    Pupuk
Pupuk adalah sesuatu yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun nonorganik (mineral). Pupuk berbeda dari suplemen, pupuk mengandung bahan baku yang diperlukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen seperti hormon tumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Meskipun demikian, ke dalam pupuk khususnya pupuk buatan dapat ditambahkan sejumlah material suplemen (Nofian, 2009).
Pupuk organic merupakan hasil dekomposisi bahan-bahan organik yang diurai (dirombak) oleh mikroba, yang hasil akhirnya dapat menyediakan unsure hara yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pupuk organic sangat penting artinya sebagai penyangga sifat-fisik, kimia, dan biologi tanah sehingga dapat meningkatkan efisiensi pupuk dan produktivitas lahan (Ayup, 2010).
Pupuk anorganik atau disebut juga sebagai pupuk mineral adalah pupuk yang mengandung satu atau lebih senyawa anorganik. Fungsi utama pupuk anorganik adalah sebagai penambah unsur hara atau nutrisi tanaman. Dalam aplikasinya, sering dijumpai beberapa kelebihan dan kelemahan pupuk anorganik. Beberapa manfaat dan keunggulan pupuk anorganik antara lain: mampu menyediakan hara dalam waktu relatif lebih cepat, menghasilkan nutrisi tersedia yang siap diserap tanaman, kandungan jumlah nutrisi lebih banyak, tidak berbau menyengat, praktis dan mudah diaplikasikan. Sedangkan kelemahan dari pupuk anorganik adalah harga relatif mahal dan mudah larut dan mudah hilang, menimbulkan polusi pada tanah apabila diberikan dalam dosis yang tinggi. Unsur yang paling dominan dijumpai dalam pupuk anorganik adalah unsur N, P, dan K (Dewanto, 2013).
Penggunaan pupuk anorganik yang tak terkendali menjadi salah satu penyebab penurunan kualitas kesuburan fisik dan kimia tanah. Keadaan ini semakin diperparah oleh kegiatan pertanian secara terus menerus, sedang pengembalian ke tanah pertanian hanya berupa pupuk kimia. Hal ini mengakibatkan terdegradasinya daya dukung dan kualitas tanah pertanian sehingga produktivitas lahan semakin menurun. Pupuk anorganik mempunyai kelemahan, yaitu selain hanya mempunyai unsur makro, pupuk anorganik ini sangat sedikit atau pun hampir tidak mengandung unsur hara mikro. Kandungan hara dalam pupuk anorganik terdiri atas unsur hara makro utama yaitu nitrogen, fosfor, kalium; hara makro sekunder yaitu: sulfur, calsium, magnesium; dan hara mikro yaitu: tembaga, seng, mangan, molibden, boron, dan kobal (Ayup, 2009).
Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal dari bahan-bahan organik yang diurai (dirombak) oleh mikroba, yang hasil akhirnya dapat menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Bahan-bahan yang termasuk dalam pupuk organik, antara lain pupuk kandang, kascing, sekam padi, kompos, limbah kota dan lain sebagainya. Pupuk organik juga sangat penting artinya sebagai penyangga sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, sehingga dapat meningkatkan efisiensi pupuk dan produktivitas lahan, serta sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuatintas, dan mengurangi pencemaran lingkungan. Manfaat utama pupuk organik adalah dapat memperbaiki kesuburan kimia, fisik, biologis tanah, selain sebagai sumber hara bagi tanaman (Tosin, 2015).
Beberapa kelebihan pupuk organik antara lain: (1) Mengubah struktur tanah menjadi lebih baik sehingga pertumbuhan tanaman juga semakin baik. Saat pupuk dimasukkan ke dalam tanah, bahan organik pada pupuk akan dirombak oleh mikroorganisme pengurai menjadi senyawa organik sederhana yang mengisi ruang pori tanah sehingga tanah menjadi gembur. Pupuk organik juga dapat bertindak sebagai perekat sehingga struktur menjadi lebih mantap. (2) Meningkatkan daya serap dan daya pegang tanah terhadap air sehingga tersedia bagi tanaman. Hal ini karena bahan organik mampu menyerap air dua kali lebih besar dari bobotnya (Rachman, 2008).
Dengan demikian pupuk organik sangat berperan dalam mengatasi kekeringan air pada musim kering. Memperbaiki kehidupan organisme tanah. Bahan organik dalam pupuk ini merupakan bahan makanan utama bagi organisme dalam tanah, seperti cacing, semut, dan mikroorganisme tanah. Semakin baik kehidupan dalam tanah ini semakin baik pula pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman dan tanah itu sendiri (Supartha, 2012)
B.     Karakteristik pupuk
Kesuburan tanah adalah suatu keadaan tanah dimana tata air, udara dan unsure hara dalam keadaan cukup, seimbang dan tersedia sesuai kebutuhan tanaman. Penggunaan pupuk merupakan suatu kebutuhan bagi tanaman untuk mencukupi kebutuhan nutrisi dan menjaga keseimbangan hara yang tersedia selama siklus pertumbuhan tanaman. Pemberian pupuk organic merupakan tindakan pengelolahan yang diharapkan dapat memperbaiki kesuburan tanah melalui perbaikan sifat fisik, kimia dan biologi tanah (Simanungkalit, 2011). 
Pada dasarnya, sampah organik tidak hanya bisa dibuat menjadi kompos atau pupuk padat, tetapi bisa juga dibuat sebagai pupuk cair. Limbah cair  banyak mengandung unsur hara (N.P.K). Pupuk organik (kompos) cair adalah salah satu produk yang dihasilkan dari pengolahan sampah. Pupuk Cair adalah Exstrak dari pembusukan sampah organik. dan dengan meng Exstrak sampah organik tersebut kita bisa mengambil seluruh Nutriens yang terkandung pada sampah organik tersebut. selain Nutriens kita juga sekaligus menyerap Mikroorganisme, bakteri, fungi, dan Protozoa dan Nematodoa (Sri, 2008).
Pupuk cair merupakan pupuk yang berbentuk cair. Pupuk cair mudah disiapkan dan sangat berguna untuk banyak hal, termasuk pembenihan, tumbuhan kecil, tanaman buah-buahan dan tanaman besar lainnya. Ini merupakan suatu cara yang baik untuk membuat pupuk yang kaya akan unsur hara dari pupuk kandang dan bahan organik lainnya dalam jumlah kecil. Pupuk cair dapat dengan mudah siramkan pada lahan yang luas (Nugraha, 2010).
Pupuk cair dibuat dalam konsentrasi yang sangat kuat sehingga perlu dicampur dengan air untuk pemakaiannya. Pupuk dapat disimpan dan bertahan lama dan bisa digunakan untuk areal yang lebih luas. Pupuk cair dapat dibuat dalam wadah apapun, dari ember hingga drum. Makin banyak dibuat, semakin baik. Pupuk ini dapat dibuat dengan bahan apa saja, selama bahan-bahan itu adalah bahan organik. Pupuk dapat disimpan dimana saja, asalkan harus terlindung dari matahari dan hujan lebat. Pupuk cair ini mempunyai banyak manfaat. Mulai dari fungsinya sebagai pupuk, hingga sebagai aktivator untuk membuat kompos (Hartati, 2014.
Pupuk organik padat merupakan pupuk tertua karena sebelum abad ke-19 sudah dikenal oleh petani.  Jika ingin menaikkan produksi tanaman, petani menambahkan sisa tanaman atau kotoran hewan kedalam tanah. Pupuk organik padat yang turun - temurun telah dipakai petani di Indonesia adalah pupuk organik konvensional.  Pupuk tersebut diperoleh dari sebagian besar kotoran hewan ternak sejenis mamalia (sapi, kambing, babi dan kuda), unggas (ayam), dan sebagian dari kompos (Hayati, 2012).
Pupuk organik padat adalah pupuk yang terbuat dari bahan organik dengan hasil akhir berbentuk padat.  Pemakaian pupuk organik pada umumnya dengan cara ditaburkan atau dibenamkan dalam tanah tanpa perlu dilarutkan dalam air.  Pupuk organik padat dimasukkan dalam 3 kategori yaitu: berdasarkan bahan penyusunnya maka pupuk organik merupakan pupuk alam, berdasarkan cara pemberiannya termasuk dalam pupuk akar karena pemberian haranya melalui akar dan berdasarkan kandungan pupuk organik termasuk pupuk majemuk dan pupuk lengkap karena kandungan haranya lebih dari satu unsur makro (N, P, K) dan unsur mikro seperti Ca, Fe, dan Mg (Khafifi, 2012).
              Pupuk organik padat adalah pupuk yang terbuat dari bahan organik dengan hasil akhir berbentuk padat.  Pemakaian pupuk organik pada umumnya dengan cara ditaburkan atau dibenamkan dalam tanah tanpa perlu dilarutkan dalam air. Diharapkan petani saat ini menggunakaan pupuk padat organik dalam proses meningkatkan produktivitasnya baik produktivitas tanah dan produktivitas komoditas pertanian. Efek pupuk organik biasanya terlihat signifikan pada penanaman ke-2. Pada penanaman pertama masih belum terlalu berpengaruh. Wajar jika efek pupuk organik tidak langsung membuat tanaman menjadi subur pada pemupukan pertama (Nugraha, 2011).

                                                                                             





BAB III METODE PRAKTIKUM
A.      Waktu dan Tempat
Kegiatan praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi Unit Ilmu Tanah, pada hari Sabtu 13 Oktober 2018 pukul 10:00 sampai selesai.

B.      Alat dan Bahan
Alat yang di gunakan pada praktikum kali ini adalah alat tulis menulis dan kamera untuk dokumentasi.
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah pupuk urea, pupuk KCL, pupuk NPK dan pupuk organic cair.
C.      Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada praktikum kali ini adalah:
1.      Menyiapkan yang menjadi alat dan bahan pada praktikum kali ini
2.      Mendengarkan dan memahami penjelasan asisten mengenai praktikum
3.      Mengamati dan mencatat karakteristik berbagai jenis pupuk di table yang tersedia
4.      Mendokumentasikan alat dan bahan untuk di cantumkan di hasil pengamatan




B.     Pembahasan
Pada praktikum yang kita lakukan pada acara pertama yaitu mengindentifikasi pupuk, pupuk merupakan bahan yang di berikan pada system tanaman medium dengan tujuan untuk memperoleh kenaikan hasil yang setinggi-tingginya baik secara kualitatif maupun kuantitatif.  kita dapat mengetahui ataupun mengenal berbagai jenis pupuk dan mengindentifikasi sifat-sifat pupuk, dan dalam mengindentifikasi pupuk ini kita dapat menggunakan bahan yaitu seperti : Pupuk tunggal: Pupuk N (Urea, ZA) pupuk P( SP-36),pupuk K(KCL ,ZK ). Pupuk majemuk: Pupuk phonska, NPK Mutiara, Dolomite. Pupuk alternative: kompos (pupuk organik)
Urea adalah pupuk buatan hasil persenyawaan amoniak (NH3) dengan karbondioksida (CO2) dan bahan dasarnya biasanya dari gas alam. Kandungan Nitrogen total berkisar antara 45-46%. Urea mempunyai sifat higroskopis dan pada kelembaban udara 73% urea akan menarik uap air dari udara. Keuntungan menggunakan pupuk urea adalah mudah diserap oleh tanaman. Selain itu, kandungan nitrogen yang tinggi pada urea sangat dibutuhkan pada  pertumbuhan awal tanaman. Kekurangannya adalah apabila diberikan kedalam tanah yang miskin hara, urea akan berubah ke wujud awalnya yaitu amoniak (NH3) dan karbondioksida (CO2) yang mudah menguap. Fungsi nitrogen bagi tanaman adalah meningkatkan  pertumbuhan tanaman, membuat daun tanaman menjadi lebar dengan warna yang lebih hijau, meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman, meningkatkan kualitas tanaman penghasil daun-daunan, dan meningkatkan perkembangbiakan mikroorganisme di dalam tanah. Letak  pabrik urea yang ada di Indonesia yaitu
Pupuk SP-36, jenis-jenis pupuk P yang sering digunakan antara lain : TSP, RP, SP-36. Pupuk SP-36 bisa digunakan sebagai bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu, juga membantu asimilasi dan pernapasan sekaligus mempercepat pembungaan, pemasakan biji, dan buah. Pada pupuk Dolomit termasuk pupuk anorganik dengan bentuk tepung dan memiliki warna putih, Pada pupuk ini memiliki kelarutan yang agak cepat, higroskopisitasnya tinggi, grade pupuk 0-0-0. Rumus kimianya Ca Mg (CO3),dan kadar hara (0-0-0 + 20Mg) sifat fisiologisnya Netral.
Pada pupuk KCL termasuk pupuk anorganik dengan bentuk kristal dan memiliki warna merah, pada pupuk ini memiliki kelarutan yang cepat, higroskopisitanya tinggi dengan kadar hara 60% K20 dan sifat fisiologisnya basa. Pupuk organic berbentuk serbuk menyerupai serbuk kayu berwarna coklat, memiliki kelarutan yang lambat, higroskopisitasnya rendah dan mengandung arangsekam,pasir malang,cocopeat,humus,srintil steril,zeolite. Sifat fisiologisnya asam dengan ph 5.  Pada pupuk ZK termasuk pupuk anorganik yang berbentuk serbuk dengan warna putih, memiliki kelarutan yang sangat cepat dan higroskopisitasnya tinggi. Mengandung kadar hara 50% kalium, 18% sulfur dengan sifat fisiologinya asam dan ph 6.
Pupuk Kalium (KCl) berfungsi mengurangi efek negative dari pupuk N, memperkuat batang tanaman, serta meningkatkan pembentukan hijau dan dan dan karbohidrat pada buah dan ketahanan tanaman terhadap penyakit. Kekurangan hara kalium menyebabkan tanaman kerdil, lemah (tidak tegak, proses pengangkutan hara pernafasan dan fotosintesis terganggu yang pada akhirnya mengurangi produksi. Kelebihan kalium dapat menyebabkan daun cepat menua sebagai akibat kadar Magnesium daun dapat menurun. Kadang-kadang menjadi tingkat terendah sehingga aktivitas fotosintesa terganggu.
Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk yang mengandung tiga unsure sekaligus (NPK) disebut pupuk lengkap, contoh dari pupuk ini adalah pupuk NPK dari jerman yaitu Rustica Yellow dengan rumus kimia NH4 NO3 – NH4H2 P-O4-KCl dengan kadar unsur hara  15 % N + 15 % P2O5 + 15 % K2O. yang sifatnya berupa butiran-butiran berwarna kekuning-kuningan. Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk yang mengandung unsur hara utama lebih dari dua jenis. Dengan kandungan unsur hara Nitrogen 15 % dalam bentuk NH3, fosfor 15 % dalam bentuk P2O5, dan kalium 15 % dalam bentuk K2O. Sifat Nitrogen (pembawa nitrogen ) terutama dalam bentuk amoniak akan menambah keasaman tanah yang dapat menunjang pertumbuhan tanaman.



BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
Pada praktikum yang kita lakukan pada acara pertama yaitu mengindentifikasi pupuk, pupuk merupakan bahan yang di berikan pada system tanaman medium dengan tujuan untuk memperoleh kenaikan hasil yang setinggi-tingginya baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Urea adalah pupuk buatan hasil persenyawaan amoniak (NH3) dengan karbondioksida (CO2) dan bahan dasarnya biasanya dari gas alam. Kandungan Nitrogen total berkisar antara 45-46%. Pupuk SP-36, jenis-jenis pupuk P yang sering digunakan antara lain : TSP, RP, SP-36. Pupuk SP-36 bisa digunakan sebagai bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu, juga membantu asimilasi dan pernapasan sekaligus mempercepat pembungaan, pemasakan biji, dan buah. Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk yang mengandung tiga unsure sekaligus (NPK) disebut pupuk lengkap.
B.     Saran
Saran yang dapat saya berikan pada praktikum ini yaitu hendaknya kakak asisten bisa  menjelaskan kepada praktikan mengenai prosedur kerja yang akan dilakukan dengan jelas agar praktikan tidak bingung saat kegiatan praktikum berlangsung.




DAFTAR PUSTAKA
Dewanto, G. F., Londok, J.J.M.R., Tuturoong, R.A.V., Dan Kaunang, W. B. 2013. Pengaruh Pemupukan Anorganik Dan Organik Terhadap Produksi Tanaman Jagung Sebagai Sumber Pakan. Jurnal Zootek, 23(5): 1-8.
Ayub S.P. 2009. Pupuk Organic Cair Manfaat Dan Aplikasinya. Agromedia Pustaka. Tanggerang.
Ayup S.P. 2010. Meningkatkan Hasil Panen Dengan Pupuk Organic. Agromedia Pustaka. Tanggerang.
Tosin M.G. 2015. Pupuk Organic Dan Pestisida Nabati. Agromedia Pustaka. Tanggerang.
Rachman, A. I., Djuniawati, S., Dan Idris K. 2008. Pengaruh Bahan Organik Dan NPK Terhadap Serapan Hara Dan Produksi Jagung Di Inceptisol Ternate. Jurnal Tanah Dan Lingkungan, 10(1): 7-13.
Supartha, Y. N. I., Wijana, G., Danadnyana, M. G. 2012. Aplikasi Jenis Pupuk Organik Pada Tanaman Padi Sistem Pertanian Organik. Jurnal Agroteknologi, 1(2): 98-106.

Novizan, 2009. Petunjuk Pemupukan Yang Efektif. Agromedia. Jakarta.

Simanungkalit R.D.M. 2011. Aplikasi Pupuk Hayati Dan Pupuk Kimia: Suatu Pendekatan Terpadu. Jurnal Bulletin Agrobio. 4 (2).

Sri Komarayati. 2008. Karakteristik Pupuk Organik Limbah Padat Industri Pulp Plus Arang Serbuk Gergaji. Jurnal Penelitian Hasil Hutan. 26 (4).

Nugraha dan Yoga M. (2010). Kajian Penggunaan Pupuk Organik Dan Jenis Pupuk N Terhadap Kadar N Tanah, Serapan N Dan Hasil Tanaman Sawi (Brassica Juncea L.) Pada Tanah Litosol Gemolong. Jurnal Penelitian. 1 (4).

Sri Hartati, Jauhari Syamsiah Dan Elen Erniasita. 2014. Imbangan Paitan (Tithonia Diversifolia) Dan Pupuk Phonska Terhadap Kandungan Logam Berat Cr Pada Tanah Sawah. Jurnal Sains Tanah Dan Agroklimatologi. 11 (1).
Hayati Ma., Marliah A., Fajri H. 2012. Pengaruh Varietas dan Dosis Pupuk Sp-36 Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L. ). Jurnal Agrista. 16 (1): 7-13.
Khafifi K., Soemarah T., Wiyono. 2011. Tanggapan Beberapa Varietas Kubis (Brassica Oleracea) Terhadap Frekuensi Pemberian Pupuk Majemuk NPK. Agrineça. 11 (2) : 119-135.




LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN, Pengaruh Cahaya Terhadap Perkecambahan


LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN
PENGARUH CAHAYA TERHADAP
PERKECAMBAHAN








Oleh :
IKSAN SAPUTRA
NIM. D1B1 17058



JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 
Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh makhluk hidup di dunia. Bagi manusia dan hewan cahaya matahari adalah penerang dunia ini. Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Selain itu, kekurangan cahaya saat perkecambahan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis dan bewarna pucat (tidak hijau). Semua ini terjadi karena tidak adanya cahaya sehingga dapat memaksimalkan fungsi auksin untuk pemanjangan sel-sel tumbuhan. Sebaliknya, tumbuhan yang tumbuh di tempat terang menyebabkan tumbuhan tumbuhan tumbuh lebih lambat dengan kondisi relative pendek, daun berkembang baik lebih lebar, lebih hijau, tampak lebih segar dan batang kecambah lebih kokoh. 
 Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan merupakan bertambahnya jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur atau suatu peningkatan dalam berat atau ukuran dari seluruh/sebagian dari organisme, sedangkan perkembangan merupakan bertambahnya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh, kematangan dan belajar atau peningkatan kemahiran dalam penggunaan tubuh.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang saling berhubungan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan pekembangan tumbuhan. Faktor-aktor tersebut dikelompokan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang meliputi faktor genetis (hereditas) dan faktor fisiologis, sedangkan faktor eksternal atau faktor lingkungan merupakan faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah cahaya.
 perkecambahan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan. Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi. Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun dari udara (dalam bentuk uap air ataupun embun). Efek yang terjadi membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar dan biji yang melunak.
Misalnya saja pada tanaman kacang hijau. Kecambah sebagai salah satu bahan pangan yang kaya dengan vitamin sehingga kecambah sangat dibutuhkan oleh kehidupan manusia/tubuh. Bagi orang   Indonesia tanaman kacang hijau adalah tanaman yang penting, karena Indonesia terkenal dengan makanan yang bernama bubur kacang hijau yang biasanya disantap untuk menghangatkan badan. Namun dibalik segala kegunaan pertumbuhan kacang hijau yang baik itu dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah cahaya. Mengapa hal itu bisa terjadi?, Mungkin sebagian orang tidak mengetahui sebabnya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi adanya pertumbuhan kecambah yang paling penting adalah cahaya. Pertumbuhan kecambah akan lebih cepat bila ada cahaya, jika kecambah tersebut ditaruh di tempat gelap maka pertumbuhannya akan lambat.
Berdasarkan pembahasan di atas, maka pentingnya untuk dilakukan praktikum mengenai pengaruh cahaya terhadap perkecambahan.
1.2 Tujuan dan Kegunaan
            Tujuan dari kegiatan praktikum ini yaitu untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap perkecambahan benih tanaman serta dapat membandingkan perkecambahan di tempat gelap dan tempat terang.
            Kegunaan dari praktikum ini adalah dengan adanya praktikum ini para praktikan dapat mengetahui pengaruh cahaya terhadap perkecambahan benih tanaman serta dapat membandingkan perkecambahan di tempat gelap dan tempat terang.



BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Setiap tumbuhan akan menjalani proses pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat juga disebabkan oleh keduanya. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif. Sedangkan  perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan. Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan perkecambahan biji. Kemudian, kecambah berkembang menjadi tumbuhan kecil sempurna, yang kemudian tumbuh membesar. Setelah mencapai saatnya tumbuhan akan berbunga dan menghasilkan biji kembali (Riani, 2008).
Pertumbuhan dan perkembangan diawali dengan perkecambahan biji. Perkeambahan dapat terjadi apabila kandungan air dalam biji semakin tinggi. Air yang masuk akan memacu embrio dalam biji untuk melepaskan hormon giberelin. Giberelin bekerja secara sinergis dengan auksin saat terjadi perkecambahan. Giberelin diproduksi di semua bagian tumbuhan. Giberelin ini mendorong pelepasan enzim yang berfungsi menghidrolisis makanan cadangan sehingga terbentuklah energi. Energi ini digunakan untuk proses awal pertumbuhan dan perkembangan embrio dalam biji. Struktur yang pertama muncul dan menyobek selaput biji adalah radikula (Buntoro  et al, 2014).
Perkembangan bij berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut meliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim, hidrolisis cadangan makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormone ke daerah titik tumbuh atau daerah lainnya, serta asimilasi (Wdiastuti et al, 2010).
Awal perkembangan disahului aktifnya enzim hidrolase (protease, lipase, dan karbohidrase) dan hormone pada kotiledon atau endosperma oleh adanya air. Enzim protease segera bekerja mengubah molekul protein menjadi asam amino. Asalm amino digunakan untuk membuat molekul protein baru bagi membrane sel dan sitoplasma. Timbunan pati di uraikan menjadi maltosa kemudian menjadi glukosa. Sebagian glukosa akan diubah menjadi selulosa, yaitu bahan untuk membuat dinding sel bagi sel-sel yang baru (Sri, 2009).
Apabila ditanam di tempat gelap, maka tanaman kecambah akan tumbuh lebih panjang daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya matahari. Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning (Herdiana et al, 2008).
Jika ditanam di tempat terang, maka kecambah akan tumbuh lebih pendek daripada yang ditanam di tempat gelap. Peristiwa itu juga terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang tanaman akan lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil (Malcome, 2011).
 Sebutir biji mengandung satu embrio. Embrio terdiri atas radikula (yang akan tumbuh menjadi akar) dan planula (yang akan tumbuh menjadi kecambah). Cadangan makanan bagi embrio tersimpan dalam kotiledon yang didalamnya terkandung pati, protein, dan beberapa jenis enzim. Kotiledon dikelilingi oleh bahan yang kuat, yang disebut testa. Testa berfungsi sebagai pelindung kotiledon untuk mencegah kerusakan embrio dan masuknya bakteri atau jamur kedalam biji. Testa memiliki sebuah lubang kecil, disebut mikropil. Didekat mikropil terdapat hilum yang menggabungkan kulit kotiledon (Setijo, 2009).
Biji memiliki kandungan air yang sangat sedikit. Saat biji terbentuk, air di dalamnya dikeluarkan sehingga biji mengalami dehidrasi. Akibat ketiadaan air, biji tidak dapat melangsungkan proses metabolisme sehingga menjadi tidak aktif (dorman). Dormansi biji sangat bermanfaat pada kondisi tidak nyaman (suasana ekstrem, sangat dingin atau kering) karena struktur biji yang kuat akan melindungi embrio agar tetap bertahan hidup (Dwidjo, 2009). 


BAB 3. METODE PRAKTIKUM
3.1. Tempat dan Waktu
          Kegiatan praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi Unit Agronomi pada hari Selasa, 06 November 2018 pada pukul 08:00 WITA sampai selesai.
3.2. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan yaitu tanah, pupuk kandang, benih kacang hijau (Vigna radiate), benih jagung (Zea mays L.), boks perkecambahan, kardus dan kertas label.
Alat yang digunakan yaitu kamera, mistar dan alat tulis menulis.
3.3. Prosedur Kerja
          Untuk melakukan pengujian terhadap pengaruh cahaya terhadap perkecambahan  menggunakan metode dengan prosedur kerja sebagai berikut:
1.      Membersihkan tanah dari berbagai sisa akar, memisahkan bila mengumpal dan homogenkan semuanya.
2.      Mengisi 4 polibag dengan media tanam pasir berhumus yang sudah dihomogenkan sampai sekitar 7 cm dari permukaan atas, lalu siram dengan air hingga basah.
3.      Menanam bibit tersebut masing-masing 5 benih jagung pada 2 polibag dan 5 benih kacang hijau pada 2 polibag dengan diatur jarak tanamnya.
4.      Menyimpan masing-masing satu polibag yang mengandung bibit kacang hijau dan jagung di tempat gelap dan tempat terang serta memeriksa perkecambahan setiap hari.
5.      Mengamati perubahan yang terjadi pad hari kedua serta hindari gangguan hama.
6.      Mengambil serta mengukur tinggi tanaman setelah 10-14 hari setelah tanam dan mendeskripsikan perbedaan kedua jenis tanaman dan perlakuan tersebut.



DAFTAR PUSTAKA
Buntoro B.H., Rohlan R Dan Sri T. 2014. Pengaruh Takaran Pupuk Kandang Dan Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Temu Putih (Curcuma zedoaria L.). Jurnal Vegetalika. 3(4).

Dwidjo  Seputro.  2009.  Biologi.  Jakarta:  Erlangga.

Herdiana N., Slhaan H. Dan Teten R.S. 2008. Pengaruh Arang Kompos Dan Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan Bibit Kayu Bawang. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman. 5(3).

Malcome. B. W  Dan Iskandar. 2011.  Fisiologi Tanaman. Bandung: Bumi Aksara.

Riani E Dan Darnas Dana. 2008. Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan, Kelangsungan Hidup Dan Kualitas Larva Udang Windu (Penaeus monodon Fab). Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan Dan Perikanan Indonesia. 10(1).

Setijo Pitojo. 2009. Benih Kacang Tanah. Yogyakarta: Kanisius.

Sri Anggrahini, 2009. Pengaruh Lama Perkecambahan Terhadap Kandungan             Α-Tokoferol Dan Senyawa Proksimat Kecambah Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.). Jurnal Agritech. 27(4).

Widiastuti L., Tohari Dan Endang S. 2010. Pengaruh Intensitas Cahaya Dan Kadar Daminosida Terhadap Iklim Mikro Dan Pertumbuhan Tanaman Krisan Dalam Pot. Jurnal Ilmu Pertanian. 11(2).

Tugas PENGANTAR REKAYASA INFRASTRUKTUR DAN LINGKUNGAN “PENGELOLAAN AIR LIMBAH” PROGRAM STUDI REKAYASA INFRASTRUKTUR DAN LINGKUNGAN JURUSAN ...